Menko Airlangga Ungkap Jawa Masih Jadi Penyumbang Pertumbuhan PDB Tertinggi Kuartal II 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2024, 18:06
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebutkan wilayah Jawa masih menjadi penyumbang pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tertinggi sebesar 57,04 persen pada kuartal II 2024.

Menko Airlangga menyebutkan kontribusi perekonomian wilayah Pulau Jawa didukung sektor manufaktur.

"Kita bicara pertumbuhan di Jawa dan Sumatera, Jawa yang manufaktur, Sumatera yang berbasis perkebunan," ucap Menko Airlangga di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyebut kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) wilayah terhadap nasional seperti Maluku-Papua, Bali-Nusra, serta Sulawesi mengalami pertumbuhan.

"Kita lihat juga di sekitar Maluku, Papua juga tumbuh 8,45 persen, kemudian di Sulawesi 6.07 persen, Bali dan Nusa Tenggara juga recovernya baik di 6,84 persen," ungkap Menko Airlangga.

Baca juga: Menko Airlangga Ungkap Ekonomi RI Tumbuh Lebih Tinggi dari China, Korsel dan Singapura, Ini Buktinya

Baca juga: Airlangga Hartarto Klaim Tidak Tahu Identitas Sosok Berinisial T dalam Kasus Judi Online

Kemudian untuk PDRB wilayah Kalimantan 5,22 persen, Jawa 4,92 persen, dan Sumatera 4,48 persen.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Adapun angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 bila dibandingkan triwulan II-2023 atau secara year-on-year tumbuh 5,05 persen," ucap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud.

Edy menyampaikan perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II 2024 atas harga berlaku tercatat sebesar Rp5.536,5 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp3.231 triliun.

Halaman
x|close