Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta Diana Dewi menanggapi meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengangguran di DKI Jakarta.
Diana menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan peluang usaha untuk mengurangi potensi angka pengangguran. Adapun salah satunya dengan mendorong adanya kolaborasi antara pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pengusaha besar.
"Kita harus menciptakan lapangan kerja dan kemudian harus ada kolaborasi antara pengusaha besar dan pengusaha kecil," ucap Diana di Jakarta, Senin, 12 Agustus 2024.
"Kalau terjadi kolaborasi, Insya Allah nantinya tidak ada lagi pengusaha kecil yang terbinasakan oleh usaha besar. Sehingga tenaga kerja tidak ada yang terkena PHK," sambungnya.
Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Kadin Indonesia Perkuat Posisi Bagi Ekonomi Nasional
Lebih lanjut, Diana juga menekankan pentingnya pelatihan kerja untuk antisipasi pengangguran dan dampak PHK.
Dalam hal ini ia menyebut, Kadin bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuat komite vokasi.
"Komite vokasi ini yang nantinya antara dunia usaha dengan sekolah-sekolah atau universitas yang akan melahirkan tenaga kerja bisa sesuai dengan kebutuhan dari industri," ungkap Diana.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat tenaga kerja atau buruh yang dilaporkan kena PHK periode Januari-Juni 2024 mencapai 32.064 orang.
Angka tersebut naik 21,4 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 26.400 orang.
Baca juga: Wapres: Investasi Asing dan Program Vokasi Kunci Mengatasi Pengangguran
Sementara itu provinsi penyumbang PHK paling banyak adalah DKI Jakarta dengan total 7.469 tenaga kerja.
Angka tersebut melonjak hampir 1000 persen atau 994 persen dibanding perode yang sama tahun lalu hanya tercatat 683 orang.