Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan terkait nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada dikisaran Rp16.100 per dolar AS pada 2025.
Menurutnya ketidakpastian perekonomian global menjadi alasan pemerintah mematok nilai tukar rupiah pada level Rp16.100 per dolar AS pada tahun depan.
"Berbagai kejadian dalam 6 bulan terakhir memberikan pembelajaran yang sungguh luar biasa, 3 bulan lalu kita melihat rupiah dengan mata uang seluruh dunia mengalami tekanan depresiasi yang sangat berat," ucap Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (27/8/2024).
"Dua minggu terakhir kita melihat rupiah mengalami apresiasi cukup kuat. Ini menggambarkan ada faktor global yang mempengaruhi dari sisi negara maju yang memiliki dampak kepada seluruh dunia," sambungnya.
Baca juga: Jokowi: Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Rp16.100 per Dolar AS di 2025
Sri Mulyani menyebut, penguatan rupiah terjadi seiring dengan kuatnya fundamental perekonomian nasional.
Untuk itu, ia menekankan kinerja ekspor dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) menjadi faktor penting dalam menjaga fondasi tersebut.
Di sisi lain, Sri Mulyani menjelaskan landasan ekonomi makro terutama dari sisi fiskal memberikan kredibilitas yang mampu menarik arus modal kembali pada saat terjadi ketidakpastian.
"Oleh karena itu kita mengapresiasi untuk membahas kembali nilai tukar maupun yield surat negara terutama pada situasi dinamis dari sisi global maupun dalam negeri," jelas Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani Ibaratkan Ilmu Ekonomi Itu Sama Seperti Pacaran, Apa Maksudnya?
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada dikisaran Rp16.100 per dolar AS pada 2025.
"Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada di sekitar Rp16.100 per Dolar AS," ucap Jokowi dalam paparan Nota Keuangan APBN 2025 di Gedung DPR, Jumat (16/8/2024).
Kepala Negara menyebut suku bunga SBN 10 tahun akan berada di 7,1 persen.
"Pemerintah akan selalu responsif terhadap dinamika moneter dunia," ungkap Jokowi.
Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada 82 dolar AS per barel.
Lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari.
Adapun penyusunan RAPBN 2025 didasarkan pada asumsi dasar inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5 persen. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen.