IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah ke Rp15.520 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2024, 10:30
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
IHSG (Antara) IHSG (Antara)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (2/9) berpeluang menguat terbatas di tengah adanya rilis inflasi Indonesia periode Agustus 2024.

Dilansir dari Antara, IHSG dibuka menguat 4,04 poin atau 0,05 persen ke posisi 7,674,77.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,90 poin atau 0,31 persen ke posisi 947,39.

"Hari ini menjadi hari pertama perdagangan pasar keuangan Indonesia di September, kami melihat IHSG berpeluang melanjutkan penguatan meski terbatas," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Dibuka Melemah Awal Perdagangan Hari Ini

Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 sebesar 5,05 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara lain, seperti China (4,7 persen), Singapura (2,9 persen), Korea Selatan (2,3 persen), dan Meksiko (2,24 persen).

Pada hari ini, Senin (2/9), terdapat rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Nikkei Indonesia periode Agustus 2024.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi periode Agustus 2024, yang diperkirakan stagnan 0 persen month to month (mtm) dan 2,15 persen (yoy).

Pada pekan ini, Indonesia akan menggelar tiga event dan agenda besar yang mengundang sorotan dunia, diantaranya Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali pada 1-3 September 2024 dan penyelenggaraan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 pada 1-4 September 2024.

Indonesia juga akan menyambut kedatangan Paus Fransiskus yang akan melakukan perjalanan apostolik pada 3-6 September 2024.

Dari mancanegara, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,2 persen pada Juli 2024 dan naik 2,5 persen dari periode yang sama tahun lalu, namun tidak berubah dari periode Juni 2024 yabg sebesar 2,5 persen, atau sesuai dengan estimasi konsensus.

Baca juga: Tinggalkan Dolar AS, RI dan Korea Selatan Sepakat Transaksi Langsung Pakai Rupiah-Won

Pada Selasa (3/9), akan ada rilis PMI Manufaktur AS Global S&P periode Agustus 2024 revisi kedua.

Bank sentral AS The Fed kini diharapkan beralih fokus dari data inflasi ke data pasar tenaga kerja, meskipun tingkat pengangguran AS masih rendah di angka 4,3 persen, atau meningkat selama setahun terakhir

Sementara itu, bursa saham AS ditutup menguat pada perdagangan Jumat (30/8), yang didorong oleh fundamental ekonomi AS.

Saham Nvidia (NVDA) menguat 1,51 persen di level 119,37, saham Alphabet Inc (GOOGL) naik 0,99 persen di level 163,38, indeka Dow Jones menguat 0,55 persen di level 41.563,08, indeks S&P 500 lebih tinggi 1,01 persen di level 5.648,4, diikuti dengan Nasdaq yang menguat 1,13 persen di level 17.713,62.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 179,69 poin atau 0,46 persen ke 38.827,50, indeks Hang Seng melemah 225,65 poin atau 1,25 persen ke 17.763,41, indeks Shanghai mlelemah 8,44 poin atau 0,30 ke 2.833,76, dan indeks Straits Times menguat 17,46 poin atau 0,51 ke 3.460,39.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi (2/9) turun 65 poin atau 0,42 persen menjadi Rp15.520 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.455 per dolar AS.

 

Halaman
x|close