IHSG Dibuka Hijau, Rupiah Menguat ke Rp15.416 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Sep 2024, 10:07
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Mata uang Rupiah dan Dolar AS/ist Mata uang Rupiah dan Dolar AS/ist

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/9) diperkirakan bergerak variatif di tengah adanya sentimen domestik dan global.

Dilansir dari Antara, IHSG dibuka menguat 6,75 poin atau 0,09 persen ke posisi 7,679,64.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,15 persen ke posisi 943,07.

"Pergerakan IHSG dan rupiah diprediksi akan lebih fluktuatif dengan beberapa kabar dari dalam negeri maupun luar negeri," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.

Periode perdagangan saham pada September secara historis menjadi bulan yang cenderung dihindari oleh investor untuk berinvestasi di pasar saham global, karena adanya fenomena September Effect, yang juga cenderung terjadi di IHSG.

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Menguat ke Rp15.505 per Dolar AS

Selama kurun waktu 2015-2023 atau sembilan tahun terakhir, IHSG hanya menguat dua kali, sementara tujuh sisanya melemah.

Pada Jumat (06/09), Bank Indonesia (BI) akan merilis Cadangan Devisa Indonesia periode Agustus 2024, yang mana terus menunjukkan tren positif.

Dari mancanegara, pada hari ini, AS akan diumumkan klaim awal pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 31 Agustus 2024.

Konsensus memperkirakan tingkat klaim awal pengangguran AS tercatat 230.000. Jumlah tersebut menurun dibandingkan periode sebelumnya sebesar 231.000.

Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan penyerapan lowongan kerja pada Juli mencapai 7,673 juta, atau lebih rendah dari 8,1 juta seperti ekspektasi pasar.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah ke Rp15.567 per Dolar AS

Menurunnya jumlah lowongan kerja AS memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS. Kondisi ini bisa mendorong The Fed untuk segera memangkas suku bunga agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS dengan menuju era suku bunga rendah.

Sementara itu, dari regional, PMI Layanan Umum China Caixin turun menjadi 51,6 pada Agustus 2024 dari 52,1 pada bulan sebelumnya. Ini merupakan bulan ke-20 pertumbuhan aktivitas layanan, didorong oleh meningkatnya bisnis baru dan pesanan baru di tengah kondisi permintaan yang lebih baik, dengan permintaan asing tumbuh lebih cepat.

Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup beragam, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite turun untuk sesi kedua berturut-turut, memulai bulan September dengan kinerja yang kurang memuaskan. S&P 500 melemah 0,16 persen menjadi 5.520,07, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,3 persen menjadi 17.084,30.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average menjadi pengecualian dengan naik tipis 38,04 poin atau 0,09 persen menjadi 40.974,97. Beberapa saham teknologi besar dan chip kembali menguat pada hari Rabu, dengan Advanced Micro Devices dan Tesla masing-masing naik sekitar 3 persen dan 4 persen.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah ke Rp15.520 per Dolar AS

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 136,40 poin atau 0,37 persen ke 36.911,19, indeks Hang Seng melemah 22,00 poin atau 0,13 persen ke 17.435,33, indeks Shanghai melemah 1,13 poin atau 0,04 ke 2.783,14, dan indeks Straits Times menguat 10,52 poin atau 0,31 ke 3.451,89.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi naik 64 poin atau 0,41 persen menjadi Rp15.416 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.480 per dolar AS.

Halaman
x|close