Ntvnews.id, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) prof. Bustanul Arifin menyoroti berkurangnya jumlah kelas menengah.
Tercatat selama 5 tahun terakhir, masyarakat kelas menengah mengalami penurunan sebesar
9,48 juta orang atau turun sebanyak 16,5 persen sejak tahun 2019.
Penurunan jumlah kelas menengah yang diimbangi dengan meningkatnya jumlah penduduk kelas rentan dan calon kelas menengah, mengindikasikan bahwa kelas menengah mengalami turun kelas.
Bustanul menjelaskan, kelas menengah memiliki peran penting dalam kinerja pembangunan ekonomi dimana kelas menengah memainkan peran sosial-politik yang penting, menentukan tata kelola, kualitas kebijakan, dan pertumbuhan ekonomi.
"Dukungan kelas menengah terhadap reforma kebijakan ekonomi dan politik hanya dapat terwujud jika kebijakan sejalan dengan kepentingan mereka," ucap Bustanul dalam keterangannya, Selasa (10/9/2024).
Baca juga: Infografik: Dukungan Pemerintah untuk Kelas Menengah
Ia menyampaikan bahwa penurunan kelas menengah berhubungan dengan transformasi struktural perekonomian Indonesia.
Transformasi struktural berupa pergeseran atau perpindahan dari ekonomi berbasis pertanian menjadi ekonomi berbasis industri manufaktur.
Bustanul juga menyampaikan bahwa penurunan kelas menengah sudah terjadi sejak tahun 1995 dan diperparah pada tahun 2020.
"Cikal bakal deindustrialisasi sudah mulai terlihat sejak tahun 1995, yang mana pangsa terhadap PDB sebesar 41,8 persen menurun menjadi 38,5 persen di tahun 2005. Kemudian, angka tersebut terus menurun," ungkapnya.
Dia juga menekankan bahwa secara keseluruhan tingkat inflasi terkendali, tetapi volatile food masih tinggi. Pemerintah memiliki pekerjaan yang belum selesai dalam menurunkan tingkat kemiskinan.
Baca juga: Airlangga Kumpulkan Mantan Menko Perekonomian, Bahas Nasib Ini
Bustanul menyarankan upaya penurunan kemiskinan dengan cara pemberian insentif dan perbaikan governasi kebijakan.
Rekomendasi lain yang disarankan oleh Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung ini adalah perbaikan hulu dalam transformasi sistem pangan dan pertanian untuk memperkuat industrialisasi.
"Industrilisasi terjadi, nilai tambah lebih kuat, lapangan kerja baru terbentuk, fondasi ekonomi kuat, sehingga kelas menengah lebih agile dan tangguh," katanya.
Selain itu, strategi digitalisasi dengan pemanfaatan big data dan AI hingga penguatan ekonomi daerah dengan dukungan penelitian dan pengembangan.
Serta reforma sistem pendidikan dan pengembangan SDM dalam masyarakat akan mengatasi terjadinya penurunan kelas menengah.