Ntvnews.id, Jakarta - Media sosial tengah dihebohkan mengenai kebocoran data Wajib Pajak berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari sejumlah tokoh penting.
Kebocoran data ini pertama kali diungkap oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto melalui akun X @secgron.
Teguh menyebutkan sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dalam situs Breach Forums oleh akun bernama Bjorka pada tanggal 18 September 2024.
"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll," tulis Teguh dikutip, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Saaih Halilintar Bantah gak Punya NPWP Syarat Lolos PON 2024
Baca juga: Terakhir 31 Juni 2024, Ini Cara Mudah Pemadanan NIK dan NPWP
Dalam unggahannya, NPWP milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, hingga Sri Mulyani dan menteri lainnya juga dibocorkan.
Tangkapan layar dari Teguh Aprianto melalui akun X @secgron mengenai kebocoran data NPWP
Adapun data tersebut berisi nama, NIK, NPWP, Alamat, Email, Kontak Ponsel, Identitas Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kanwil, Jenis Wajib Pajak (WP) hingga Status Pengusaha Kena Pajak (PKP).
"Field di dalam sampel: nik, npwp, nama, alamat, kelurahan, kecamatan, kabkot, provinsi, kode_klu, klu, nama_kpp, nama_kanwil, telp, fax, email, ttl, tgl_daftar, status_pkp, tgl_pengukuhan_ pkp, jenis_wp, badan_hukum," jelasnya.