Bos Freeport: Smelter di Gresik Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik di RI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Sep 2024, 21:14
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan bahwa smelter miliknya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur merupakan smelter single line terbesar di dunia.

"Ini smelter kedua yang merupakan smelter single line yang terbesar di dunia, dan ini bisa kami selesaikan tepat pada waktunya berkat rahmat tuhan yang maha esa dan juga dukungan dari seluruh pemangku kepentingan," ucap Tony Wenas, Senin (23/9/2024).

Menurutnya smelter di Gresik ini menjadi bagian dari program hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan juga untuk mensupla kebutuhan tembaga terutama ekosistem kendaraan listrik dan transisi energi.

Kemudian bila dilihat dari hasil yang diproduksi dari dua smelter milik Freeport Indonesia, produksi katoda tembaganya dapat memenuhi kebutuhan untuk pembangunan renewable energy.

Baca juga: Smelter Freeport di Gresik Resmi Beroperasi, Jokowi: Negara Bisa Cuan Rp80 Triliun

"Kalau untuk PLTS itu sekitar 200 Gigawatt, Kalau untuk PLT Hydro atau air itu sekitar 800 GW, setiap tahunnya," ungkap Tony.

Tony mengungkapkan, suplai bahan baku suplai konsentrat diberangkatkan langsung dari tambang di Papua merupakan yang terbesar di dunia dan dimurnikan di smelter Gresik.

"Dari tanah Papua tambang kami yang terbesar di dunia, tambang bawah tanah terbesar di dunia, disuplai lah konsentrat tembaga untuk dimurnikan di Gersik ini," jelasnya.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan produksi perdana smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).

Baca juga: Jokowi Resmikan Produksi Smelter Baru Freeport Indonesia di Gresik, Investasinya Capai Rp56 Triliun

Smelter yang terletak di KEK JIIPE Gresik ini dibangun sebesar Rp56 triliun.

Adapun smelter Gresik ini dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang dibawa dari Papua dan dapat menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas dan 210 ton perak.

Jokowi pun berharap dengan diresmikannya smelter di Gresik ini akan melibatkan UMKM dan Sub Kontraktor yang besar.

"Kita harapkan ini segera melahirkan perusahaan turunan industri turunan dari tembaga di sekitar PT Freeport Indonesia," jelas Jokowi.

"Sudah ada yang mulai produksi copper foil saya kira akan diikuti pabrik kabel, termasuk yang disampaikan Pak Erick Thohir selenium yang bisa diproduksi untuk industri semikonduktor," tandasnya.

x|close