Jokowi Buka-bukaan Sulitnya Pindahkan ASN ke IKN: Semua Harus Dihitung

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Sep 2024, 11:23
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Jokowi di IKN Presiden Jokowi di IKN (ANTARA)


Ntvnews.id
, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) curhat memgenai sulitnya memindahkan ASN ke Ibu Kota Negara (IKN).

Menurutnya pemindahan ASN ke IKN perlu perhitungan yang matang mulai dari tempat tidurnya hingga sekolah anak-anak dari ASN tersebut.

"Kita mau memindahkan ASN kita ke sini aja kita semua harus berhitung. Tidurnya di mana, anak-anaknya sekolah di mana," ucap Jokowi saat melakukan groundbreaking D'Prima Hotel Nusantara, Rabu (25/9/2024).

"Kalau sakit rumah sakitnya siap atau tidak siap, Sabtu-Minggu kalau weekend anak-anak diajak bermain ke mana," sambungnya.

Baca juga: 2 Periode Jadi Presiden, Jokowi Telah Bangun 27 Bandara Baru di RI

Lanjut kata Jokowi, banyak tantangan dan hambatan yang dilalui pemerintah dalam membangun ibu kota negara seperti IKN.

"Membangun rumah saja begitu sangat rumitnya, apalagi ini membangun sebuah ibukota negara, negara sebesar Indonesia, bukan sesuatu yang gampang bukan sesuatu yang mudah. Tantangannya banyak hambatannya juga banyak," ungkap Jokowi.

Kendati demikian, orang nomor 1 di Republik Indonesia itu menyebut pemerintah ingin membangun ekosistem agar IKN dapat seperti ibukota negara lainnya.

Di antaranya dengan berbagai fasilitas dengan membangun bandara hingga hotel.

Baca juga: Pesawat Jokowi Mendarat Perdana di Bandara IKN, Ini Kata Menhub Budi Karya

Jokowi menjelaskan dengan dibangunnya hotel D'Prima Hotel akan memberikan banyak pilihan harga bagi masyarakat yang ingin ke IKN.

"Kalau yang lalu-lalu telah dimulai dibangun dan telah selesai satu hotel, baik itu bintang 5, baik itu bintang 4 dan hari ini D'Prima Hotel, budget hotel yang akan mulai dibangun ini akan melengkapi memberikan variasi pilihan-pilihan bagi masyarakat yang akan ke IKN," jelasnya.

Adapun D'Prima hotel memiliki 154 kamar dengan total investasi Rp100 miliar dan ditargetkan rampung pada tahun 2025.

x|close