Menhub Beri Kabar Terbaru Kereta Tanpa Rel di IKN, Sudah Bisa Dijajal Umum?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Sep 2024, 14:05
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Trem Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) siap diuji Coba di Ibu Kota Nusantara (IKN). Trem Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) siap diuji Coba di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan kabar terbaru dari kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Setelah sukses beroperasi selama upacara peringatan HUT RI di IKN, saat ini trem otonom masih melalui pengujian Fase Operasi Trem Otonom atau Proof-of-Concept (POC).

Adapun pengujian ini dilaksanakan untuk lebih mengetahui kelayakan operasi kereta tanpa rel di IKN.

Hal tersebut diungkapkan Budi Karya saat meninjau langsung kereta tanpa rel di Kawasan Sumbu Kebangsaan IKN.

"Ini uji ulang atas ART di Sumbu Kebangsaan berjalan mulus semoga kawan-kawan sekalian bisa merasakan bagaimana menikmati ART tanpa rel, sampai jumpa di IKN," ucap Budi Karya dalam akun Intagram pribadinya @budikaryas, Kamis (26/9/2024).

Kereta Otonom di IKN Kereta Otonom di IKN

Baca juga: Jajal kereta Otonom di IKN, Jokowi Ungkap Harganya Rp70 Miliar Satu Unit Rangkaian

Baca juga: Uji Coba Kereta Otonom di IKN, Pak Bas: Kapasitas Penumpang 300 Orang, Kecepatan 70 Km/Jam

Setelah POC, akan dilakukan evaluasi oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) besama Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebelum dipamerkan untuk umum.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kelebihan dari penggunaan trem otonom adalah biaya yang relatif murah.

Sebab, pengoperasian trem otonom tidak berbasis rel dan cukup menggunakan jalan yang sudah ada, sehingga tidak membutuhkan pembangunan infrastuktur.

"Trem otonom kira-kira harganya Rp70-an miliar satu unit rangkaian. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilometernya Rp2,3 triliun, kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp700 miliar per kilometer. Bedanya di situ. Problemnya sekarang ini memang hampir di semua kota jalannya kurang lebar. Sehingga tidak semua kota bisa memakai ART," kata Jokowi Selasa (13/8).

x|close