Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut rencana peralihan penggunaan bahan bakar di sektor transportasi umum menggunakan hidrogen seperti bus, alat berat hingga kereta.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian Eko Harjanto mengatakan, penggunaan bahan bakar hidrogen untuk sektor transportasi umum akan dimulai mulai 2040.
"Kementerian Perhubungan telah melakukan pemetaan potensi kebutuhan hidrogen rendah karbon untuk sektor transportasi. Sebagian bus akan beralih ke hidrogen pada tahun 2040," ujar Eko, Kamis (16/5/2024).
Lanjut kata Eko, sebagian bus akan beralih ke bahan bakar hidrogen dengan permintaan awal sebesar 6 gWh atau setara 0,21 juta ton hidrogen.
Kemudian penggunaan ini akan berlanjut dan meningkat hingga mencapai proporsi 20 persen bus menggunakan hidrogen.
Tak hanya itu, penggunaan hidrogen juga akan diterapkan pada sektor kendaraan angkutan berat.
Permintaan hidrogen pada sektor ini diperkirakan mencapai 161 gWh atau 4,88 kilo ton hidrogen di tahun 2040.
Lalu ke sektor perkeretaapian, Eko juga menyebut PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki rencana pemanfaatan bahan bakar hidrogen untuk kedepan.
"Untuk Perkeretaapian memiliki rencana mengganti lokomotif dengan kereta rel listrik yang dikombinasikan hidrogen atau baterai. Jadi berdasarkan pemetaan Kementerian Perhubungan ini peluang untuk pengembangan hidrogen cukup besar," tandasnya.