Ntvnews.id, Jakarta - Dalam kurun waktu hampir lima tahun sejak diluncurkan jumlah peserta program kartu prakerja sudah mencapai 18,9 Juta orang hingga 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Prakerja, Deni Puspa Purbasari dalam acara Temu Alumni Prakerja di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024.
"Jumlah penerima program Kartu Prakerja sampai dengan sekarang mencapai 18,9 juta orang. Inklusif, bukan hanya besar dalam jumlah tetapi sudah termasuk 514 Kabupaten-Kota seIndonesia," ucap Deni dalam sambutannya.
Lanjut kata Deni, untuk usia dari peserta program Kartu Prakerja mayoritas 18 sampai 35 tahun atau Gen Z dan Milenial.
Baca juga: Hampir Lima Tahun, Airlangga Pamer Program Kartu Prakerja Bantu 18,9 Juta Orang
"Kelas ekonomi yang ikut program Kartu Prakerja mencakup desil 1 aspiring middle class hingga middle class," ungkap Deni.
Sementara itu, untuk pendidikan peserta Kartu Prakerja mayoritas SMA yang mayoritas atau 51 persen adalah perempuan.
Sebelumnya Kemenko Perekonomian mendorong program Kartu Prakerja bisa dilanjut pada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kami mendorong kelanjutan dari program prakerja ini karena seperti yang disampaikan posisi saat ini akan semakin penting. Apalagi isunya masalah pembukaan lapangan kerja, isu yang terkait tenaga kerja kita, apalagi nanti isu kelas menengah," ucap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Rabu (2/10).
Menurutnya, keberlanjutan program Prakerja penting sejalan dengan capaian selama 5 tahun program itu berjalan.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Ungkap Keberlanjutan Program Prakerja Tunggu Keputusan Prabowo
Berdasarkan Riset Presisi Indonesia tahun 2021, penerima perempuan Prakerja mengalami peningkatan pendapatan sebesar 33 persen lebih tinggi dibanding non penerima perempuan.
Kemudian, hasil Studi Svara Institute tahun 2023 menemukan peningkatan pendapatan penerima Prakerja hingga 17,6 persen lebih tinggi dibanding non penerima.