Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani buka suara soal adanya dugaan pemerintah daerah (Pemda) yang memanipulasi data inflasi untuk mendapatkan insentif dari pemerintah.
Sri Mulyani mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait tudingan manipulasi data inflasi tersebut.
"Saya sudah cek sama Pak Tito, Pak Mendagri. Beliau menyampaikan ada beberapa, tapi itu sangat sedikit dan sudah dilakukan koreksi," ucap Sri Mulyani, Jumat (4/10/2024).
Lebih lanjut, Bendahara Negara itu menegaskan bahwa data inflasi harus akurat dan kredibel.
Baca juga: Kesal dengan Honorer Titipan, Mendagri: Datang Jam 8, Pulang Jam 10!
Sehingga, ia menekankan agar pemberian apresiasi perlu dipastikan tidak menciptakan tindakan yang justru mendistorsi angka inflasi.
"Jadi kami sepakat Mendagri, saya dan kita semuanya, BPS jelas untuk menjaga agar angka inflasi harus akurat dan kredibel. Untuk reward harus betul-betul berasal dari achievement karena memang tingkat harga stabil dan baik," jelas Sri Mulyani
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menerima laporan bahwa terdapat kepala daerah yang berupaya untuk memanipulasi data inflasi.
Modus ini di antaranya dilakukan dengan meminta secara langsung kepada kepala Badan Pusat Statistik (BPS) daerah hingga melakukan operasi pasar murah di tempat BPS biasa melakukan survei lapangan.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh Dinilai Tak Mampu Tekan Inflasi
"Sekarang saya mendapat modus baru, modus barunya rekan-rekan kepala daerah ini langsung datangin kantor BPS di kantor kabupaten-kota masing-masing," kata Tito, Kamis, (26/9).