Ntvnews.id, Jakarta - Singapura ternyata menjadi salah satu negera sumber impor beberapa bahan pokok untuk Indonesia.
Berdasarkaan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor bawang putih, gandum, garam hingga cabai dari Singapura.
Singapura merupakan negara kedua yang menyumbang defisit terbesar terhadap eraca perdagangan Indonesia periode Mei 2020 hingga April 2024 atau selama empat tahun beruntun.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, pada periode itu Indonesia Defisit US$18,91 miliar dengan Singapura.
"Tiga negara penyumbang utama defisit neraca perdagangan barang Indonesia sepanjang periode itu Brazil US$ 9,64 miliar, kemudian Singapura dengan defisit US$ 18,91 miliar, dan Australia dengan defisit sebesar US$ 21,35 miliar," ucap Pudji, dikutip Sabtu (18/5/2024).
Selama periode tersebut, neraca perdagangan minyak dan gas (migas) Indonesia dengan Singapura menyumbang defisit terbesar mencapai US$18,69 miliar.
Sementara itu, barang pangan yang diimpor langsung dari Singapura, di antaranya cabai pada Januari-April 2024 tercatat senilai US$85, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$326. Kemudian bawang putih US$20 dari periode yang sama sebelumnya US$155.
Selanjutnya ada tepung gandum dan meslin yang pada periode Januari-April 2024 mencapai US$99.144 dari sebelumnya pada Januari-April 2023 hanya sebesar US$79.288. Lalu garam yang tercatat sebesar US$42.105.