IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Tergelincir ke Rp15.660 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2024, 10:29
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/aa.)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi (10/10) bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

Dilansir dari Antara, IHSG dibuka menguat 0,58 poin atau 0,01 persen ke posisi 7,501,87.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,07 poin atau 0,01 persen ke posisi 931,20.

"Untuk perdagangan Kamis (10/10),  kami memperkirakan IHSG akan kembali melemah," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Resiko fluktuasi harga komoditas energi juga masih membayangi, yang mana eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah nampaknya akan ditentukan oleh hasil pertemuan Pemerintah Israel dengan Amerika Serikat (AS) yang tengah berlangsung di Washington DC.

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Menguat ke Level Rp15.631 per Dolar AS

Kemudian pada malam hari ini, AS akan merilis data IHK dan IHK Inti (di luar makanan dan energi) yang akan menjadi penantian pelaku pasar, yang diperkirakan akan kembali mereda dan memberikan kepastian bagi Fed yang semakin fokus pada perlindungan pasar tenaga kerja.

Dari dalam negeri, pelaku pasar juga melihat adanya peluang pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed di masa mendatang, yang diharapkan akan meredakan tekanan lebih lanjut terhadap rupiah dan Indeks.

Sementara itu, dari AS, saham teknologi menjadi pemimpin dalam reli ini, dengan Amazon dan Apple masing-masing naik lebih dari 1 persen, Super Micro Computer melonjak 4 persen.

Optimisme investor dipicu oleh reli saham teknologi dan penurunan harga minyak, yang menunjukkan keyakinan bahwa The Fed bisa mengarahkan perekonomian ke soft landing.

Hal tersebut diperkuat oleh laporan ketenagakerjaan AS pada minggu lalu yang menunjukkan kekuatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja.

Baca juga: Awal Pekan IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Merosot ke Rp15.640 per Dolar AS

Meski ada tren kenaikan, pasar bisa menghadapi volatilitas lebih lanjut, mengingat Oktober secara historis adalah bulan paling bergejolak, terutama menjelang pemilihan presiden AS.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 97,19 poin atau 0,25 persen ke level 39.375,19 indeks Hang Seng menguat 512,72 poin atau 2,48 persen ke level 21.149,96, indeks Shanghai menguat 10,84 poin atau 0,33 persen ke level 3.269,70, dan indeks Straits Times menguat 17,71 poin atau 0,49 persen ke 3.613,37.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (10/10) tergelincir 30 poin atau 0,20 persen menjadi Rp15.660 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.630 per dolar AS.

x|close