Ntvnews.id, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID berkomitmen mengoptimalkan pengolahan sumber daya alam mineral Indonesia untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Komitmen peningkatan nilai tambah komoditas mineral kritis dan strategis ditampilkan Grup MIND ID dalam ajang Trade Expo Indonesa (TEI) 2024 yang berlangsung pada 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD City, Banten, dengan mengusung tema “Build Strong Connection with The Best of Indonesia”.
Dalam ajang ini, Presiden Joko Widodo, bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hadir untuk membuka acara.
Zulkifli Hasan berkesempatan berkunjung ke beberapa booth termasuk Grup MIND ID. Kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur Utama INALUM Ilhamsyah Mahendra dan sejumlah pejabat dari Grup MIND ID.
MIND ID Holding Tambang (Dok Istimewa)
Dalam keterangannya, Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, komoditas mineral kelolaan Grup MIND ID memiliki peranan besar dalam ekosistem kendaraan listrik.
"Grup MIND ID berupaya proaktif untuk membangun hilirisasi dan industrialisasi mineral sekaligus integrasinya dengan sektor manufaktur sehingga kita bersama-sama dapat menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi di Indonesia yakni kendaraan listrik," katanya.
Heri menyampaikan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) memerlukan sumber daya mineral dalam jumlah signifikan.
Dia mencontohkan, dalam sebuah mobil listrik komponen grafit/karbon memiliki porsi hingga 33,34%, nikel 25%, alumunium 19,23%, tembaga 12,82%, lithium 3,21% dan selanjutnya.
MIND ID Holding Tambang (Dok. Istimewa)
Sebagai BUMN Holding, MIND ID mengelola setidaknya 14 komoditas mineral terdiri dari alumunium, kobalt, logam tanah jarang, mangan, nikel, platinum, silika, tembaga, timah, titanium, zirkonium, emas, perak, dan batubara yang nilai manfaatnya terus ditingkatkan melalui program hilirisasi.
"Dengan keunggulan saat ini, kami yakin Indonesia memiliki peluang menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global," jelasnya.
Heri menambahkan, selain berpotensi mendukung ekosistem kendaraan listrik, komoditas mineral kritis dan strategis juga menjadi bahan baku utama untuk sejumlah sektor lain seperti elektronika, industri pertahanan, industri panel surya, farmasi, kesehatan hingga komestik.
"Pemanfaatan mineral tentunya sangat luas. Kami berupaya untuk terus eksplorasi kesempatan yang ada, sehingga bisa memberi manfaat seoptimal mungkin bagi negara dan mendukung Visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.