IHSG Dibuka Cerah, Rupiah Menguat ke Rp15.661 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Okt 2024, 10:01
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (11/10) diperkirakan bergerak variatif seiring adanya sentimen dari domestik dan global.

Dilansir dari Antara, IHSG dibuka menguat 40,44 poin atau 0,54 persen ke posisi 7,520,52.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 8,15 poin atau 0,88 persen ke posisi 936,91.

"IHSG hari ini (11/11) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.450 sampai 7.580," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

Dari dalam negeri, melemahnya IHSG sejalan dengan menurunnya harga komoditas batu-bara, nikel, dan timah, dengan harga komoditas terkoreksi dalam beberapa hari terakhir akibat pelaku pasar wait and see rilis stimulus fiskal China di akhir pekan.

Baca juga:IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Tergelincir ke Rp15.660 per Dolar AS

Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil secara wholesales pada September 2024 turun 9,1 persen year on year (yoy) menjadi 72.667 unit, melanjutkan penurunan bulan sebelumnya 14,2 persen (yoy).

Secara bulanan, penjualan mobil secara wholesales juga turun 4,8 persen, yang mana jika di akumulasi, selama Januari-September 2024 penjualan mobil terkoreksi 16,2 persen (yoy) menjadi 633.218 unit.

Melemahnya penjualan mobil nasional mengikuti indikator konsumsi, seperti IKK, deflasi secara bulanan, dan Indeks PMI manufaktur yang terkoreksi.

Dari mancanegara, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) di tingkat konsumen AS pada September 2024 melambat ke level 2,4 persen (yoy), dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,5 persen, sekaligus menjadi yang terendah sejak Februari 2021.

Meskipun inflasi lebih lambat, namun rilis tersebut masih di atas ekspektasi pasar sebesar 2,3 persen, yang masih di atas ekspektasi memberikan kecemasan akan jumlah pemangkasan suku bunga pada FOMC November dan Desember mendatang.

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Menguat ke Level Rp15.631 per Dolar AS

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 276,70 poin atau 0,70 persen ke level 39.657,60, indeks Shanghai melemah 22,48 poin atay 0,68 persen ke level 3.279,43, dan indeks Straits Times menguat 12,05 poin atau 0,34 persen ke 3.597,34.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (11/10) meningkat 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.661 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.678 per dolar AS.

x|close