Ntvnews.id, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset industri keuangan syariah Indonesia hingga Agustus 2024 mencapai Rp2.742 triliun.
"Industri keuangan syariah menorehkan kinerja yang cukup baik total aset sekitar Rp2.742 triliun per Agustus 2024," ucap Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam Ijtima’ Sanawi Dewan Pengawas Syariah 2024, Jumat (11/10/2024).
Mirza merincikan, torehan sektor perbankan syariah mencapai Rp902 triliun, kemudian sektor industri keuangan non bank syariah sebesar Rp163 triliun. sementara itu untuk sektor pasar modal Rp1.676 triliun.
"Perkembangan positif ini menunjukan bahwa sektor keuangan syariah memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional," ungkapnya.
Baca juga: Soal Gaji Pekerja Bakal Kena Potong Lagi Untuk Program Dana Pensiun, Ini Kata OJK
Baca juga: OJK Sebut 99,7 Persen Pemegang Polis Jiwasraya Setuju Restrukturisasi, Dialihkan ke IFG Life
Dalam kesempatan tersebut, Mirza menjelaskan dalam beberapa dekade belakangan ini pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah mengalami peningkatan yang cukup besar.
Menurutnya eksistensi Indonesia dikancah global cukup diakui dan mampu bersaing dengan negara basis islam yang kuat seperti Saudi Arabia dan Malaysia.
"Dalam State of the Global Islamic Economy Report pada tahun 2023 Indonesia menempati posisi ke 3 Global Islamic Economy Indicator, meningkat dari sebelumnya berada di posisi ke 4," jelas Mirza.
Tak hanya itu, Indonesia memiliki peringkat yang baik dalam pengembangan industri halal yaitu posisi ke 2 untuk makanan halal, peringkat ke 3 untuk industri fashion muslim, peringkat ke 5 untuk farmasi dan kosmetik halal.