Ntvnews.id, Jakarta - Berkat pesatnya pertumbuhan teknologi, kini semakin banyak tugas yang dilakukan secara daring.
Meskipun hal ini membuat hidup lebih mudah, namun meningkatkan risiko ancaman siber seperti peretasan, yang membahayakan keamanan pengguna.
Baru-baru ini, salah seorang karyawan Microsoft membagikan postingan blog yang memperingatkan miliaran pengguna Gmail berisiko terkena ancaman peretasan.
Dia menyebutkan, para peretas menggunakan trik baru untuk menargetkan pengguna Gmail.
Mitrovic mengungkapkan, serangan dimulai dengan sebuah email berjudul "Konfirmasi pemulihan akun Gmail,", seperti yang kerap ditemukan oleh para pengguna Gmail.
Meskipun tampak seperti pesan rutin, Mitrovic langsung menolak permintaan pemulihan tersebut, karena merasakan adanya sesuatu yang mencurigakan.
Namun, cerita tersebut belum berakhir. Sekitar 40 menit kemudian, dia menerima panggilan telepon aneh dari seseorang yang mengaku dari Google.
Mitrovic pun mengabaikan panggilan tersebut. Satu pekan kemudian, dia menerima email pemulihan lagi, yang lagi-lagi ditolaknya.
Keadaan menjadi lebih serius saat panggilan kedua masuk. Kali ini, Mitrovic yang menjawab. Penelepon tersebut mengaku dari Google Support, dan mengatakan jika akun Gmail miliknya telah diretas, dan datanya dalam bahaya.
Baca Juga: Daftar Tokoh Penting Korban Kebocoran Data NPWP: Jokowi hingga Sri Mulyani
Namun, Mitrovic menyadari jika suara di ujung telepon terdengar sangat mirip dengan mesin kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Menyadari jika itu adalah penipuan, Mitrovic mengakhiri panggilan dan menghindari potensi peretasan. Dia kemudian memperingatkan pengguna Gmail agar lebih berhati-hati terhadap aksi kejahatan ini.
Pengalaman Mitrovic menggarisbawahi pentingnya tetap waspada ketika menangani permintaan pemulihan akun dan panggilan telepon yang tidak terduga.
Dia menyarankan agar selalu melakukan verifikasi sumber permintaan tersebut dengan melakukan pemeriksaan silang melalui saluran resmi Google, dan jangan pernah terburu-buru mengambil tindakan karena takut atau mendesak.
Penyerang sering kali mengandalkan rasa panik untuk mengabaikan penilaian korban yang lebih baik.
Dengan meningkatnya serangan phishing berbasis AI membuat pengguna harus lebih berhati-hati. Google menekankan jika tim dukungannya tidak akan pernah menghubungi pengguna melalui telepon untuk pemulihan akun.
Jika Anda menerima panggilan seperti itu, tutup telepon dan verifikasi klaim apa pun melalui saluran resmi Google.
Selain itu, periksa akun Gmail Anda secara teratur untuk mengetahui adanya aktivitas yang tidak biasa dan selalu perbarui pengaturan keamanan Anda.
Tetap tenang dan meluangkan waktu untuk menilai komunikasi yang mencurigakan dapat menjadi pembeda antara melindungi informasi Anda dan menjadi korban penipuan.