Ntvnews.id, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil calon menteri dan calon wakil menteri di kabinetnya mendatang.
Adapun untuk pos menteri bidang ekonomi mayoritas akan diisi orang lama atau menteri pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Sri Mulyani, Airlangga Hartarto hingga Erick Thohir.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) M. Faisal menilai, keputusan Presiden terpilih untuk kembali menempatkan posisi Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan sebagai upaya mempertahankan kepercayaan pasar.
"Dipanggil kembali Sri Mulyani untuk menjadi Menkeu, dalam pandangan saya Pak Prabowo ingin memastikan bahwa kepercayaan pasar terhadap pengelolaan fiskal itu bisa tetap kuat," ucap Faisal saat dihubungi Ntvnews.id, Kamis, 17 Oktober 2024.
Baca juga: 6 Perempuan Calon Menteri Kabinet Prabowo, Ada Veronica Tan hingga Meutya Hafid
Faisal menyebut kepercayaan pasar ini menjadi bagian penting pada masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto.
Selain itu, dia menyebut Sri Mulyani juga mempunyai jaringan yang kuat dan kompeten dalam mengelola APBN.
"Sri Mulyani dikenal sudah punya pengalaman lebih dari 1 periode, dan punya network yang kuat juga dan dianggap figur yang kompeten dari pasar untuk mengelola APBN," ungkapnya.
Lebih lanjut, Faisal menilai menteri-menteri pos ekonomi di era Prabowo mendatang relatif mirip dengan era Jokowi.
Untuk itu, ia memberikan catatan kepada pemerintah berikutnya untuk mengevaluasi kinerja ekonomi Indonesia supaya menjadi lebih baik.
Baca juga: Surya Paloh Temui Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan
“Kalau ingin ada lompatan kinerja ekonomi berarti kan harus dengan cara yang berbeda. Lompatan bagi menteri-menteri yang baru tim ekonomi, baik itu Sri Mulyani dan juga tim ekonomi yang lain seperti Menko Perekonomian, Perindustrian, Perdagangan, BUMN dan lain-lain," tandasnya.
Seperti diketahui, ada sejumlah menteri di era Jokowi yang dipanggil ke rumah Prabowo di Kertanegara pada 14-15 Oktober 2024.
Prabowo menyatakan banyak menteri dari kabinet Presiden Jokowi akan bergabung dalam kabinetnya.
Ia menegaskan pemilihan menteri didasarkan pada kemampuan, bukan latar belakang, sehingga ia akan memilih yang terbaik.