Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris (Preskom) NT Corporation, Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M optimis dan menaruh harapan besar pada Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang baru saja dilantik pada hari ini, Minggu (20/10/2024).
Nurdin mengatakan hopeful yang dirasakannya memunculkan optimisme yang tinggi. Jika menggunakan skor 0-100, Nurdin menyebut skor optimisnya di atas angka 90.
"Kalau saya bisa menyatakan ya di atas 90," kata Nurdin Tampubolon dalam Dialog Special Report Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2024 bertajuk 'Presiden Baru, Harapan Baru' di NusantaraTV, Minggu (20/10/2024).
Nurdin mengaku memiliki sejumlah alasan yang relevan sehingga memberikan skor optimisme terhadap kepemimpinan Prabowo di atas angka 90.
"Kenapa? Sumber daya kita itu sangat melimpah. Apakah sumber daya pertaniannya, tambangnya, manusianya di laut di darat di udara. Kita mempunyai semuanya. Sekarang tinggal bagaimana kita mengelola daripada sumber daya itu," ujarnya.
Menurut Nurdin untuk bisa memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia dibutuhkan seorang leader (pemimpin) yang bagus, berpengalaman, berani, tegas dan memiliki tekad membangun bangsa.
"Ini yang dimiliki oleh Pak Prabowo. Makanya saya katakan seperti itu. Dan beliau menyatakan tadi kekayaan alam kita itu jangan diambil murah oleh orang luar. Harus kita yang mengelola," tutur Nurdin.
"Dia menyebutkan bahwa Indonesia harus swasembada pangan dalam 3-4 tahun mendatang. Artinya kalau ini terjadi bangsa Indonesia ini akan kaya dan makmur. Itu alasan saya," imbuhnya.
Di samping itu, kata Nurdin, Prabowo juga menekankan dalam pidatonya saat pelantikan, tidak akan mentolerir orang korupsi.
"Nah mari sama-sama semuanya, mengajak semua komponen bangsa bersama-sama kita membangun bangsa ini. Hopeful kita itu dengan sumber daya kita. Apakah sumber daya manusia, sumber daya alam. Kalau ini dikelola dengan baik dan seperti apa yang dipidatokan Pak Prabowo tadi ini akan terjadi suatu kemajuan yang luar biasa untuk bangsa dan negara kita ini," tandasnya.
Terkait janji Prabowo untuk mencapai swasembada pangan dan swasembada energi dalam kurun 4-5 tahun apakah realistis dalam kacamata pengusaha? Dengan model sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia mengapa sampai hari ini belum juga mencapai swasembada pangan dan swasembada energi?
Nurdin Tampubolon berpandangan ada beberapa faktor yang harus dipenuhi untuk mencapainya.
"Pertama untuk menjadi mendapatkan suatu produk dan jasa yang berdaya saing di luar negeri ada lima kriterianya. Harus the best price, the best quality, the best Innovation, the best delivery and trust. Untuk mendapatkan ini produk-produk yang kita bangun itu haruslah berdaya saing internasional. Daya saing internasional itu dipengaruhi oleh sumber daya yang kita miliki. Apakah sumber daya manusia, sumber daya alam kemudian lingkungan bisnisnya lingkungan lingkungan usaha. Lingkungan usaha itu apa? Yaitu adalah yang pertama adalah law enforcement-nya. Artinya seluruh peraturan undang-undang itu adalah harus menjadi panglima," paparnya.
.
"Yang kedua adalah bagaimana daya saing daripada cost of money kita. Dalam hal ini bunga kredit. Apakah kita lebih tinggi dengan negara lain?" lanjutnya.
"Yang ketiga adalah bagaimana pemasok daripada barang-barang yang untuk kita pakai itu harus kita produksi di dalam negeri. Jadi artinya industri manufaktur itu juga harus di Indonesia," tambahnya.
Nurdin menyebut kalau lingkungan yang bagus, infrastruktur yang bagus dan juga sumber daya manusia yang bagus dengan resources yang kita miliki di tambang pertanian sawit, padi dan lain sebagainya. Ini akan menyuburkan daya saing yang akan kita miliki.
"Di Indonesia ini apapun bisa tumbuh. Jadi kalau sumber daya kita ini dikelola secara profesional dengan lingkungan yang bagus. Birokrasi yang mendukung dan tidak berbelit-belit tanpa adanya korupsi. Apa enggak luar biasa kemajuannya," tukasnya.
Nurdin menambahkan Indonesia sebenarnya memiliki modal yang luar biasa. Perlu peran penegakkan hukum agar potensi yang ada dapat didayagunakan secara maksimal.
"Meminimalkan korupsinya. Membangun infrastruktur ke sentra-sentra produksi," ucapnya.
"Tadi kan disebutkan bagaimana kita membangun ketahanan pangan artinya beras jagung dan lain sebagainya tidak akan diimpor lagi. Apa yang dikatakan oleh Pak Prabowo tadi
jadi kalau lingkungan untuk mendukung itu terjadi harus pemerintah melakukan apa? Yang tadi itu adalah cost money untuk bisa membangun itu, mendevelop itu. Harus lebih rendah dan berdaya saing dengan negara-negara lain. Supaya harga kita lebih mudah. Sehingga berdaya saing di tingkat global," bebernya.
"Yang kedua law enforcement. Jangan nanti persalan-persoalan penyerobotan tanah. Kemudian yang hal-hal yang mengganggu seperti preman, korupsi dan segala macam. Jadi law enforcement atau penegakan hukum itu menjadi panglima di republik kita ini," lanjutnya.
"Apabila itu terjadi. Semua masyarakat Indonesia semakin sayang kepada pemerintahannya Kenapa sayang? karena sudah memperoleh memperoleh added value yang bagus di dalam kehidupannya," pungkasnya.