Bos Garuda Akui Banyak Penerbangan Terlambat Sepekan Pemberangkatan Jemaah Haji

NTVNews - 21 Mei 2024, 00:25
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Garuda Indonesia Garuda Indonesia

Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui banyaknya penerbangan haji pada tahun ini yang mengalami keterlambatan, khususnya di pekan pertama keberangkatan jemaah.

Irfan mengatakan, dalam melayani penerbangan haji tahun ini kurang prima lantaran adanya sederet masalah yang dihadapi.

"Terkait penerbangan haji tidak dapat dipungkiri beberapa hari ini terkait performa Garuda memang tidak sesuai dengan harapan baik itu dari pemangku kepentingan dan dari kami sendiri," ujar Irfan dalam RDP dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (20/5/2024).

Menurutnya, penyebab keterlambatan penerbangan haji pada tahun ini karena ada satu pesawat yang disewa perusahaan belum juga tiba di Tanah Air.

"Kami mengakui adanya penerbangan delay akibat adanya satu pesawat yang kita sewa belum sampai hari ini," ungkap Irfan.

Irfan mengatakan pesawat tersebut rencananya akan tiba di Indonesia pada 22 Mei 2024 mendatang dan nantinya akan langsung digunakan untuk mengangkut jemaah haji.

Masalah lain penerbangan haji tahun ini adanya insiden percikan api di pesawat GA-1105 yang prosedur Return To Base (RTB) atau terpaksa mendarat lagi di Badara Sultan Hasanuddin Makassar.

Penerbangan GA-1105 rute Makassar-Madinah itu melakukan prosedur RTB sebagai langkah cepat guna memitigasi risiko pada aspek safety dan keamanan operasional pada penerbanagan.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menyayangkan tingginya angka keterlambatan penerbangan pada pekan pertama, terutama oleh Maskapai Garuda Indonesia.

Pemberangkatan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung satu pekan. Kelompok Terbang (kloter) pertama pada sejumlah embarkasi diberangkatkan pada 12 Mei 2024. Hingga saat ini, terhitung ada 152 kloter yang sudah diterbangkan dari Tanah Air ke Tanah Suci.

“Satu pekan pertama, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5%,” terang Anna Hasbie di Jakarta, Senin (20/5/2024).

“Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan. Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki,” tandasnya.

x|close