Ntvnews.id, Jakarta - Media sosial tengah dihebohkan dengan keputusan dari Interactive QRIS yang memutuskan untuk memberhentikan layanan operasional untuk sementara waktu. Keputusan diberhentikan ini dimulai sejak Jumat, 25 Oktober 2024 pekan lalu.
Pemberhentian sementara layanan InterActive QRIS ini adalah sebagai upaya untuk menanggulangi maraknya judi online yang diduga telah memanfaatkan layanan QRIS ini. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah melindungi masyarakat dari hal yang merugikan.
"Dikarenakan makin maraknya perjudian online yang diduga memanfaatkan layanan QRIS, maka terhitung sejak tanggal 25 Oktober pukul 15.00 WIB seluruh layanan InterActive QRIS akan dihentikan untuk sementara waktu," tulis dalam pengumuman di akun TikTok @qris.online.
Bank Indonesia catat pertumbuhan transaksi menggunakan QRIS
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk sementara waktu menggunakan metode pembayaran lain selain InterActive QRIS. Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini," tutup keterangan pengumuman tersebut.
InterActive QRIS merupakan dukungan dari PT. Interaktif Finansial Teknologi (INFINITE) dalam upaya mendukung program QRIS yang diinisiasi Bank Indonesia. Program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat beralih ke pembayaran digital (cashless society) serta memfasilitasi proses digitalisasi bisnis para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Layanan QRIS (Interactive QRIS)
Perusahaan tersebut berada di bawah Interactive Group yang merupakan grup perusahaan yang sudah aktif selama 23 tahun untuk memberikan pelayanan secara profesional kepada ribuan klien di seluruh Indonesia.
Interactive Group didirikan pada Oktober 1999 oleh seorang pria bernama Alex Surya Rahardjo. Ia adalah seorang professional bisnis yang telah lama berkecimpung dalam Bidang Teknologi Informasi. Salah satu layanan yang dimiliki oleh Alex adalah Interactive Qris.
Pria yang akrab disapa Alexander Tan itu sempat berkuliah di Universitas Kristen Petra pada 1997 dengan jurusan Sarjana Teknik Listrik dan Elektronika. Dia melanjutkan program S2 ke Swiss German University dengan jurusan Magister Data Science dan Informatika Bisnis.