Kemendag Mau Bahas Permendag 8/2024 yang Dituding Jadi Biang Kerok Pailit Sritex

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2024, 15:24
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Isy Karim (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono). Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Isy Karim (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan melakukan rapat koordinasi terbatas guna menyelamatkan industri tekstil dalam negeri.

Nantinya keduanya juga akan membahas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pengaturan Impor menyusul PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang menghadapi berbagai tekanan.

Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan, bahwa pembahasan akan dilakukan pada pekan depan.

"Rencana minggu depan akan dibahas dengan Kemenperin," ucap Isy di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Baca juga: Soal Sritex Pailit, Kemenaker: Pemerintah Tidak Menginginkan Adanya PHK

Kendari demikian, Isy tidak menjelaskan apakah Permendag 8/2024 akan direvisi. Ia menegaskan pembicaraan akan ditentukan dalam rapat koordinasi terbatas yang akan datang.

"Nanti tergantung dipembicaraan di rakortas ya," ungkapnya.

Seperti diketahui, Pengadilan Niaga Kota Semarang memutus pailit PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

Adapun keputusan tersebut setelah mengabulkan permohonan salah satu kreditur perusahaan tekstil tersebut yang meminta pembatalan perdamaian dalam penundaan kewajiban pembayaran utang yang sudah ada kesepakatan sebelumnya.

Juru Bicara Pengadilan Niaga Kota Semarang Haruno Patriadi membenarkan putusan yang mengakibatkan PT Sritex pailit.

Baca juga: Menaker: Tidak Ada PHK, Sritex Berjalan Seperti Biasa

Menurutnya, putusan dalam persidangan yang dipimpin Hakim Ketua Muhammad Anshar Majid tersebut mengabulkan permohonan PT Indo Bharat Rayon sebagai debitur PT Sritex.

"Mengabulkan permohonan pemohon. Membatalkan rencana perdamaian PKPU pada bulan Januari 2022," kata Haruno.

 

x|close