Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) berkolaborasi untuk mengoptimalkan peran desa dalam mewujudkan swasembada pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, melalui Gerakan Nasional Pangan Merah Putih, desa-desa di seluruh Indonesia dihidupkan untuk mendukung swasembada pangan dan program makan bergizi bergratis (MBG).
"Desa adalah ujung tombak untuk mewujudkan mimpi besar Bapak Presiden Prabowo. Ini harus kita topang dengan baik," ucap Amran dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).
Pada program pekarangan pangan lestari mendukung makan bergizi, Kementan akan membagikan secara gratis benih cabai, benih sayuran, rumah benih, umbi-umbian, ayam atau itik petelur, pakan, kandang, serta memberikan pendampingan.
Baca juga: Zulhas Optimis Swasembada Pangan di Tahun 2028 Bisa Tercapai, Ini Buktinya
"Untuk pangan bergizi kita kolaborasi dengan Kemendes, Kepolisian untuk pengawasan dan pendampingan, dan Kementan mendukung benih bibit. Jadi, nantinya bahan baku untuk pangan bergizi yang diambil dari desa," jelas Amran.
Kata Amran, desa akan berperan penting untuk mendukung pangan bergizi dan swasembada pangan. Gerakan ini diharapkan memberdayakan dan menggerakkan ekonomi kerakyatan di desa.
"Muaranya adalah terjadi pergerakan ekonomi di desa. Jadi, tidak perlu lagi mengambil dari kota atau tempat lain. Tetapi bahan bakunya disiapkan di sekitar dapur pangan bergizi untuk anak-anak kita," ungkap Amran.
Dikesempatan yang sama, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes), Yandri Susanto menambahkan, kolaborasi ini dilakukan untuk mempercepat swasembada pangan dan mendorong desa seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang ada di wilayahnya.
Baca juga: Kejar Target Swasembada Pangan, Pemerintah Anggarkan Rp15 Triliun Buat Cetak Sawah
"Di desa itu banyak sekali potensinya. Mari kita petakan potensi desa masing-masing, misalnya nanti ada desa ikan nila, desa tomat, desa kacang tanah, dan sebagainya. Jangan sampai desa dengan potensinya yang luar biasa hanya menjadi penonton," kata Mendes Yandri.
Dijabarkan Mendes Yandri, anggaran Dana Desa dari 2015 hingga 2024 mencapai Rp609 Triliun. Tahun 2023 capai Rp70 Triliun dan 2025 capai Rp71 Triliun.
Untuk mendukung swasembada pangan, Kemendes PDT mengalokasikan anggaran 20 persen dari dana desa tersebut untuk pengembangan ekonomi produktif mendukung ketahanan pangan sesuai kearifan lokal.
Oleh karena itu, Kementan dan Kemendes PDT menguatkan komitmen mewujudkan swasembada pangan dengan menandatangani nota kesepahamanan (MoU) untuk pencapaian swasembada pangan.
Kemudian pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian, sinergi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, pendampingan dan penguatan kapasitas masyarakat desa, penguatan dan pengembangan kelembagaan ekonomi desa, serta pertukaran data dan informasi.