Wamen Ekraf: Inovasi AI Buka Lapangan Kerja Baru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Nov 2024, 15:02
Akbar Mubarok
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Irene Umar Wamen Ekraf Irene Umar Wamen Ekraf (LinkedIn)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif  Irene Umar mendorong masyarakat Indonesia perlu lebih memahami teknologi lagi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang dapat membuka berbagai peluang pekerjaan baru.

“Indonesia harus lebih familiarize ourselves dengan AI. Contoh satu ya, ada satu pekerjaan yang namanya prompt engineering. Yang muncul beberapa bulan yang lalu pada saat AI ada,” kata Wamen Ekraf Irene Umar, dilansir dari Antara, Kamis 14 November 2024.

Menurutnya, dalam implementasinya, prompt engineering adalah teknik yang digunakan dalam sistem AI untuk memberikan instruksi yang jelas, sehingga AI dapat menghasilkan output yang optimal.

Baca Juga: Prediksi Line Up Timnas Indonesia vs Jepang: Menanti Debut Kevin Dik

Teknik ini, kata dia, serupa dengan cara kerja mesin pencari, yang memberikan hasil pencarian berdasarkan kata kunci atau keyword yang dimasukkan oleh pengguna.

Prompt engineer itu diminta untuk belajar mengenali keywords-nya, supaya bisa mengoptimalkan AI tersebut,” ungkapnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa peluang kerja di era digital sangatlah luas. Selama masyarakat memiliki tekad, kemampuan, dan ide-ide kreatif, mereka dapat bertahan dan berkembang dengan memanfaatkan teknologi serta dunia digital.

Ia juga menegaskan bahwa meskipun AI dapat melakukan banyak hal, teknologi ini tetap memerlukan peran manusia dalam operasionalnya.

AI tidak bisa berkembang tanpa campur tangan manusia di balik pengembangannya.

Oleh karena itu, dengan pesatnya perkembangan teknologi, berbagai peluang kerja tetap terbuka lebar.

Baca JugaWaspada! Peretas Tipu Pengguna Gmail dengan Mesin Kecerdasan Buatan

“Ada satu lagi (pekerjaan) yang nge-input. AI itu kan kayak anak kecil yang harus banyak belajar. Contohnya ini kacamata, AI tidak langsung tahu ini kacamata, sebelum manusia mengajarkan hal tersebut dengan keyword-keyword,” tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya sedang menyiapkan berbagai langkah untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan digital yang tengah berkembang saat ini.

“Jadi AI membutuhkan input-input dari manusia bahwa ini adalah kacamata. Tapi itu butuh ribuan, bahkan ratusan ribu. Nah, Indonesia bisa dengan mudah mengisi job-jobs yang seperti ini,” ujar WamenEkraf Irene Umar.

x|close