Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menegaskan tekadnya untuk melakukan revitalisasi koperasi dan mengembalikan peran koperasi sebagai pilar utama perekonomian Indonesia.
Dalam rapat koordinasi dan evaluasi bersama mitra pembiayaan syariah LPDB-KUMKM di Yogyakarta pada hari Rabu, Wamenkop memaparkan berbagai program strategis yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dalam 100 hari mendatang, salah satunya adalah untuk mewujudkan koperasi yang lebih modern.
Salah satu fokus utama dalam program ini adalah rebranding koperasi. Ferry berupaya mengubah pandangan masyarakat yang selama ini menganggap koperasi sebagai bisnis kecil, padahal di beberapa negara, banyak koperasi yang sudah berkembang menjadi usaha besar.
Baca juga: Erick Thohir Isyaratkan PSSI Segera Naturalisasi Tim Geypens dan Dion Markx
Selain rebranding, Kemenkop juga akan mendorong LPDB untuk memberikan perhatian lebih kepada pembiayaan koperasi di sektor riil.
"Dulu koperasi hanya sebatas penyedia bahan baku, sekarang kami dorong untuk berkembang hingga sektor industri," jelas Ferry dalam keterangan pers kementerian di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 13 November 2024.
Ferry juga menambahkan bahwa Kemenkop sedang berusaha untuk meningkatkan statusnya menjadi kementerian tingkat dua. Dengan status yang lebih tinggi, Kemenkop diharapkan dapat memperoleh kewenangan dan anggaran yang lebih besar untuk mendukung program-programnya.
"Jika kami mendapatkan anggaran dan kewenangan yang lebih besar sebagai kementerian tingkat dua, LPDB juga akan mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap perkembangan koperasi," kata Ferry.
Baca juga: Menteri Arifah Fauzi: Pahlawan Nasional Perempuan Itu Banyak Tapi Belum Terdata
Digitalisasi koperasi juga menjadi salah satu prioritas utama Kemenkop. Pemerintah berencana untuk mengembangkan sistem basis data yang terintegrasi guna memantau dan mengevaluasi kinerja koperasi di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Ari Permana, melaporkan bahwa sejak 2017 hingga kuartal ketiga 2024, LPDB-KUMKM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp19,1 triliun. Dari jumlah tersebut, pembiayaan syariah mencapai Rp4 triliun sejak 2019 hingga kuartal ketiga 2024.
"Kami berharap koperasi, khususnya di sektor riil, dapat tumbuh lebih baik pada tahun 2025. Inovasi dalam koperasi akan menjadi kunci untuk memastikan koperasi terus berkembang dan memperluas usahanya," ujar Ari.
Baca juga: Menko PMK Ajak Dunia Industri Kolaborasi dengan Kampus Hadapi Disrupsi