Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Kaharuddin Djenod Daeng menyampaikan, pembentukan Danantara digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kaharuddin menjelaskan, Danantara akan berbentuk superholding seperti Temasek di Singapura.
"Danantara adalah penggabungan keduanya Temasek dan GIC, itu digabungkan menjadi satu bentuk besar, raksasa dan dinamakan Danantara," ucap Kaharuddin, Selasa 19 November 2024.
"Ide ini adalah ide Presiden langsung, dan nama Danantara juga dari Presiden langsung," sambungnya.
Baca juga: Danantara Mulai Panggil Bos-bos BUMN Hari Ini, Bahas Apa?
Lanjut kata Kaharuddin, Danantara disebut memiliki skala lebih besar dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) sebagai sovereign wealth fund (SWF) yang dibentuk Presiden Jokowi pada 2020 lalu.
"Ini jauh lebih penamanya INA yang di-expand. INA yang dibesarkan. Jauh lebih besar," ungkapnya.
Kendati demikian, Kaharuddin masih enggan menyebutkan lebih lanjut terkait teknis operasional Danantara.
Menurutnya Danantara saat ini fokus perkenalan bersama perusahaan BUMN yang akan masuk ke dalam Danantara.
Baca juga: Menteri BUMN Siapkan Aset Bank Mandiri untuk Kantor Danantara
Danantara melakukan pertemuan dengan Dewan Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Selasa 19 November 2024.
Selain itu, Danantara juga dijadwalka akan bertemu dengan jajaran Direksi PT PLN (Persero) dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID pada Rabu, 20 November 2024 besok.
Kemudian Danantara juga dijadwalkan bertemu jajaran direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) pada Senin, 25 November mendatang.