Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan bahwa hilirisasi industri merupakan faktor kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2028-2029.
Budi menekankan bahwa dengan memperdalam pengolahan sumber daya alam, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga membuka lebih banyak lapangan pekerjaan yang berkualitas.
“Hilirisasi bukan hanya soal mengolah bahan mentah, tapi juga melibatkan penerapan inovasi dan teknologi canggih. Dengan menguasai teknologi, kita dapat menciptakan produk dengan nilai tambah lebih tinggi dan mampu bersaing di pasar internasional,” ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 26 November 2024.
Baca juga: Rohidin Mersyah Ditangkap, KPK Sita Amplop Politik
Selain membuka peluang kerja, Budi menambahkan, hilirisasi dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah, meningkatkan pemasukan devisa negara, dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan global.
Budi juga menjelaskan tiga program utama Kementerian Perdagangan yang fokus pada penguatan ekonomi nasional, salah satunya adalah program UMKM BISA Ekspor. Program ini bertujuan untuk mendampingi UMKM agar mereka dapat menembus pasar ekspor.
Melalui program tersebut, UMKM akan mendapatkan dukungan berupa pelatihan, akses pembiayaan, serta bantuan dalam pemasaran produk, termasuk pemanfaatan perdagangan elektronik (e-commerce) dan partisipasi dalam Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
"Kami yakin UMKM memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Dengan program UMKM BISA Ekspor, kami ingin memberikan kesempatan bagi UMKM untuk go global, sehingga mereka bisa menjadi pilar utama perekonomian nasional," kata Budi.
Baca juga: Kebakaran di Kembangan, Sebuah Rumah Ludes Dilahap Si Jago Merah
Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga telah resmi menjalin kemitraan dengan Universitas Gajah Mada (UGM), yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait Implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.
Budi mengatakan bahwa kerja sama dengan UGM adalah langkah strategis untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan intelektual yang dimiliki perguruan tinggi dalam mendukung program hilirisasi nasional.
"Melalui kemitraan ini, kami berharap bisa menghasilkan berbagai inovasi yang dapat meningkatkan nilai tambah produk Indonesia dan memperkuat daya saingnya di pasar global," ujarnya.
(Sumber: Antara)