Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie menyambut positif Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia-Kanada (Indonesia—Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/ICA—CEPA).
Anindya menyampaikan bahwa Indonesia telah menjalin beberapa kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Australia, dan Uni Eropa.
"Ini adalah momen yang sangat tepat, mengingat baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto menyelesaikan lawatan kenegaraan selama 2,5 minggu dan membawa pulang investasi senilai 18,5 miliar dolar AS," ucap Anindya di Jakarta, Senin 2 Desember 2024.
Menurut Anindya, kerja sama ini menawarkan sejumlah keuntungan strategis bagi Indonesia, antara lain dalam sektor ketahanan energi, ketahanan pangan.
Baca juga: Anindya Bakrie Sahkan Pengurus Kadin Periode 2024-2029
Selain itu, Anindya menyebut kesepakatan ini membuka akses pasar yang lebih besar bagi produk Indonesia di Kanada, serta memberikan peluang investasi yang signifikan.
"Mereka (Kanada) punya suatu fund-fund besar, yang dinamakan Maple 9. Jadi ada 9 hal yang bisa dikerjakan, karena mereka adalah fund managers besar yang bisa melakukan investasi. Nah di bidang mana, satu manufaktur," ungkapnya.
"Lalu yang kedua di bidang teknologi. Yang ketiga agrikultur. Dan yang keempat di bidang energi," jelasnya.
Anindya menegaskan, hubungan baik antara masyarakat Indonesia dan Kanada menjadi salah satu faktor pendorong cepatnya tercapainya kesepakatan ini.
"Perlu saya catat bahwa hubungan yang baik antara Kanada dan Indonesia dari sisi manusia ke manusia, ini juga menjadi landasan kenapa ini salah satu yang tercepat," tandasnya.