BPS: Tingkat Inflasi Tahunan pada November 2024 Capai 1,55 persen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2024, 16:17
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti/Ist Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti/Ist

Ntvnews.id, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mencatat secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi pada November 2024 sebesar 1,55 persen.

"Tingkat inflasi tahun ke tahun pada November 2024 adalah sebesar 1,55 persen atau terjadi terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,71 pada November 2023 menjadi 106,33 pada November 2024,” ucap Amalia di Jakarta, Senin 2 Desember 2024.

Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan utama ya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,68 persen dan memberikan andil 0,48 persen terhadap inflasi umum.

Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah Sigaret Keretek Mesin (SKM) dengan andil sebesar 0,13 persen, serta beras dan bawang merah masing-masing memberikan andil 0,11 persen.

Baca juga: RI Deflasi 5 Bulan Beruntun, BPS Singgung Situasi Saat Tahun 1999

Kemudian komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah kopi bubuk 0,10 persen, minyak goreng 0,09 persen, tomat dan bawang putih masing-masing 0,06 persen, dan daging ayam ras 0,05 persen.

Di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau, komoditas lain yang memberikan andil cukup signifikan adalah emas perhiasan dan nasi dengan lauk masing-masing memberikan andil inflasi 0,36 persen dan 0,06 persen.

Lanjut kata Amalia, inflasi tahunan pada November 2024 juga terjadi pada seluruh komponen, mulai dari komponen inti yang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,26 persen.

Komponen ini memberikan andil inflasi terbesar dengan andil inflasi sebesar 1,44 persen dengan dominasi komoditas antara lain dari emas perhiasan, kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk, dan sewa rumah.

Untuk komponen harga diatur pemerintah, mengalami inflasi tahunan sebesar 0,82 persen dengan memberikan andil inflasi sebesar 0,16 persen.

Baca juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat Jadi 5,05 Persen di Kuartal II 2024

Amalia juga menjelaskan, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah SKM, sigaret keretek tangan, dan sigaret putih mesin.

Pada komponen harga bergejolak, mengalami deflasi sebesar 0,32 persen dengan andil deflasi 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabai merah dan cabai rawit.

“Secara tahunan seluruh provinsi mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Tengah yaitu sebesar 4,35 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kepulauan Bangka Belitung yang sebesar 0,22 persen,” tandasnya.

x|close