Ntvnews.id, Jakarta - Di tengah hiruk-pikuk ibu kota yang terus berkembang pesat, terdapat kisah-kisah inspiratif dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menghadapi berbagai tantangan namun tetap teguh berusaha untuk bertahan dan berkembang.
Di balik gedung pencakar langit dan kemewahan kota Jakarta, terdapat ribuan usaha kecil yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal. UMKM tidak hanya berkontribusi besar terhadap perekonomian, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan masyarakat dalam menghadapai perubahan zaman.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Siti (42), seorang pengusaha perempuan yang mengelola usaha kain tradisional Betawi di kawasan Jakarta Selatan. Ia memulai usaha ini sejak 2015, dengan tujuan melestarikan kain Betawi yang sempat terpinggirkan oleh tren fashion modern.
Kementerian Perindustrian/Ist
Baca Juga: Wamenperin: Industri Kecil dan Menengah Berperan Penting Wujudkan Kesejahteraan yang Merata
"Dulu, saya hanya menjual kain Betawi secara kecil-kecilan di pasar tradisional, tapi kini saya sudah bisa memasarkan produk saya secara online ke berbagai daerah di Indonesia," ujar Siti sambil tersenyum bangga.
Siti memulai usaha ini dengan modal terbatas dan pengetahuan yang minim mengenai pemasaran digital. Namun, berkat dukungan komunitas dan bimbingan dari berbagai program pemerintah, usaha Siti berkembang pesat.
"Dulu, saya hanya mengandalkan pasar lokal, tapi setelah mengikuti pelatihan pemasaran digital dari Dinas Koperasi Jakarta, kini produk saya juga bisa ditemukan di toko online besar," ungkapnya.
Siti kini menjadi salah satu contoh sukses UMKM yang berhasil beradaptasi dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi sektor UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2024 tercatat sebesar 61,07%, dengan lebih dari 97% tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor ini. Jakarta, sebagai pusat perekonomian nasional, menjadi rumah bagi ribuan pelaku UMKM yang saling bersaing dan berkolaborasi untuk mendorong ekonomi maju.
Namun, meski memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara, pelaku UMKM di Jakarta masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan akses terhadap pembiayaan dan teknologi. Banyak UMKM yang merasa kesulitan untuk mengembangkan usaha mereka karena terbatasnya modal dan pengetahuan tentang penggunaan teknologi.
Menperin Agus Gumiwang
Baca Juga: 9 Fokus Kementerian Perindustrian untuk Wujudkan Astacita
Agus (36), seorang pengusaha yang mengelola bisnis kerajinan tangan dari bahan limbah kayu di kawasan Jakarta Barat, adalah salah satu yang merasakan langsung dampak dari keterbatasan tersebut. Ia memulai usaha ini pada 2018, berbekal minat terhadap kerajinan tangan dan kesadaran akan pentingnya memanfaatkan limbah untuk mengurangi dampak lingkungan. Namun, kendala terbesar yang ia hadapi adalah akses ke modal usaha yang terjangkau.
"Saya ingin mengembangkan usaha saya, tapi untuk mendapatkan pinjaman modal, prosesnya sangat sulit dan bunga yang dikenakan sangat tinggi," keluh Agus.
Namun, Agus tidak menyerah. Sejak bergabung dengan berbagai komunitas UMKM di Jakarta, ia mulai mendapatkan informasi mengenai berbagai program pemerintah yang menyediakan pembiayaan dengan bunga rendah dan pelatihan keterampilan. Berkat dukungan tersebut, ia mampu mengembangkan bisnisnya dan memperluas jaringan pasar.
"Melalui komunitas UMKM dan dukungan dari program pemerintah, saya bisa lebih memahami cara mengelola bisnis dan meningkatkan kualitas produk saya," ujarnya.
Keterbatasan akses terhadap teknologi juga menjadi tantangan besar bagi Agus.
"Saya tidak punya pengetahuan tentang bagaimana cara memasarkan produk secara online atau menggunakan media sosial untuk menarik pelanggan. Tetapi, setelah mengikuti pelatihan dari pemerintah dan beberapa lembaga swadaya masyarakat, saya mulai bisa mengembangkan pemasaran digital untuk produk saya," tambah Agus.
Seiring dengan berkembangnya era digital, banyak pelaku UMKM yang kini mulai memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk mereka. Pemerintah DKI Jakarta pun terus berupaya untuk mendukung perkembangan UMKM melalui berbagai inisiatif.
Baca Juga: Wamenaker Noel: Negara Harus Hadir Majukan Industri Musik
Salah satu program yang sangat membantu adalah pelatihan digitalisasi dan pembiayaan bagi UMKM yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan. Program ini memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha mengenai cara memasarkan produk secara online, menggunakan media sosial, serta mengakses pembiayaan yang lebih mudah.
Menurut laporan dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2024, lebih dari 25.000 UMKM di Jakarta telah mengikuti pelatihan digitalisasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Program ini tidak hanya membantu para pelaku UMKM untuk memahami cara memasarkan produk mereka secara lebih efisien, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.
Namun, meskipun ada banyak program pemerintah yang mendukung pengembangan UMKM, tantangan tetap ada. Banyak pelaku UMKM yang masih merasa terpinggirkan karena kurangnya pemahaman tentang teknologi dan pemasaran digital. Selain itu, meskipun ada program pembiayaan dengan bunga rendah, proses administrasi yang rumit seringkali menjadi hambatan bagi para pelaku usaha kecil untuk mengakses dana tersebut.
Baca Juga: Kemenperin Usulkan Insentif untuk Mobil Hybrid
Siti dan Agus hanyalah dua contoh dari ribuan pelaku UMKM di Jakarta yang berjuang untuk bertahan hidup dan berkembang di tengah tantangan ekonomi yang ada. Namun, mereka tidak sendirian. Mereka adalah bagian dari gerakan besar yang tengah berlangsung di Jakarta dan Indonesia, di mana sektor UMKM menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Jakarta, dengan segala kompleksitasnya, telah menunjukkan bahwa UMKM dapat tumbuh dan berkembang jika diberi kesempatan yang tepat. Melalui kebijakan yang mendukung, pelatihan yang relevan, dan akses ke teknologi serta pembiayaan, UMKM di Jakarta berpotensi untuk menjadi pendorong utama dalam mewujudkan visi "Indonesia Maju, Ekonomi Melaju."
Para pelaku UMKM di Jakarta, seperti Siti dan Agus, membuktikan bahwa meskipun mereka menghadapi banyak tantangan, semangat untuk maju dan beradaptasi dengan perubahan zaman tidak pernah padam. Mereka adalah bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat dan dukungan yang tepat, ekonomi Indonesia bisa melaju dengan pesat, melampaui berbagai rintangan yang ada.
Dengan terus mendorong sektor UMKM untuk berkembang, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi yang dinamis dan inklusif, dengan para pelaku UMKM menjadi motor penggeraknya. Di tengah berbagai tantangan global dan domestik, Indonesia, melalui sektor UMKM-nya, menunjukkan bahwa ekonomi yang maju bukan hanya tentang angka-angka, tetapi juga tentang ketangguhan, kreativitas, dan semangat untuk terus berkembang.