IHSG Dibuka menguat, Rupiah Tergelincir ke Rp15.940 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2024, 10:23
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi 3 Desember 2024 bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 73,30 poin atau 1,04 persen ke posisi 7.120,29.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,79 poin atau 1,52 persen ke posisi 856,60.

"Melihat pergerakan IHSG kemarin, BNI Sekuritas memproyeksikan hari ini IHSG melanjutkan pelemahan," ujar Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas Kevin Juido Hutabarat.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp5.000, Jadi Rp1.514.000 per Gram

Dari mancanegara, pada Senin (2/11) pagi waktu Amerika Serikat (AS), data terbaru menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS membaik pada November 2024, meskipun masih dalam fase kontraksi.

Data ini dirilis menjelang laporan pekerjaan November 2024 yang dijadwalkan pada Jumat (6/12) mendatang.

Dari regional Asia, selama akhir pekan, China merilis pembacaan Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur mencapai 50,3. Data PMI manufaktur tersebut melebihi ekspektasi sebesar 50,2. Sementara itu, PMI nonmanufaktur China turun ke posisi 50 dari 50,2 pada bulan lalu.

Pada Senin (2/12), Australia mengumumkan penjualan ritel untuk kuartal II- 2024.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statiatik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi pada November 2024 sebesar 0,30 persen month to month (mtm), dan secara tahunan sebesar 1,55 persen year on year (yoy).

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (2/12), yang terjadi di tengah rilis data ekonomi, seperti rilis data dari Jepang, Korea Selatan dan China, serta negara lainnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca dari BMKG Hari Ini, Jakarta hingga Bandung Bakal Diguyur Hujan

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor baru pada awal perdagangan Desember, melanjutkan kenaikan besar di bulan November, indeks S&P 500 naik 0,24 persen dan ditutup pada 6.047,15, indeks Nasdaq Composite naik 0,97 persen dan berakhir di 19.403,95, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,29 persen atau 128,65 poin ditutup di 44.782,00.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 636,37 poin atau 1,65 persen ke level 39.149,39, indeks Shanghai melemah 8,65 poin atau 0,26 persen ke posisi 3.355,33, indeks Kuala Lumpur melemah 3,53 poin atau 0,22 persen ke posisi 1.599,01, dan indeks Straits Times menguat 39,04 poin atau 1,04 persen ke 3.790,39.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (3/12) tergelincir 34 poin atau 0,22 persen menjadi Rp15.940 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.906 per dolar AS.

x|close