Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta tambahan anggaran Rp510 miliar dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI.
Dengan tambahan itu, maka anggaran Kementerian Koordinator Bidang Pangan akan menjadi Rp550 miliar pada tahun depan atau 2025.
Zulhas mengungkapkan, saat ini kantor Kemenko Pangan masih dalam tahap persiapan. Namun untuk kegiatan operasional telah berjalan.
"Saya kan belum punya kantor, sekarang masih numpang tapi kita udah kerja penuh. Kantornya lagi dipersiapkan," ucap Zulhas di Jakarta, Selasa 3 Desember 2024.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan tambahan anggaran tersebut akan digunakan salah satunya kantor dan pegawai baru akan mulai beroperasi pada Januari 2025.
Baca juga: 7 Menko dari AHY hingga Cak Imin Kompak Minta Anggaran Tahun Depan Ditambah
Meski dalam tahap persiapan, Kemenko Pangan tetap berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan mencapai tujuan besar dalam pemenuhan ketahanan pangan nasional.
"Januari semua baru, pegawai baru, kantor baru, tapi itu tidak menghalangi kita kerja ya. Anggaran itu untuk operasional, untuk kerja menuju swasebada pangan yang ditargetkan bapak Presiden 2027," tandasnya.
Sebelumnya, Menko Pangan Zulkifli Hasan meminta tambahan Kementerian Koordinator Bidang Pangan meminta tambahan anggaran menjadi Rp550 miliar untuk mendukung target swasembada pangan.
"Tadi saya sampaikan di Badan Anggaran, kita rapat di Badan Anggaran, anggaran kami baru Rp40 miliar. Kami memerlukan kira-kira Rp 550 miliar, jadi kurang Rp510 miliar," ujar Zulhas.
Swasembada pangan, kata Zulhas, merupakan salah satu program prioritas Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Target ini diharapkan bisa tercapai pada 2027.
Baca juga: Zulhas: Kewenangan Penyuluh Pertanian Akan Ditarik ke Pusat
"Pada waktu itu (target) 2029, pada kesempatan lain (target) Pak Presiden maju, karena dimungkinkan kelihatan, kita akan swasembada pangan 2028. Waktu di APEC dan di G20 Bapak Presiden menyampaikan kita akan swasembada pangan 2027," kata Zulkifli.
Ia optimistis target tersebut bisa tercapai untuk komoditas beras, jagung dan gula.
"Ya kan tentu ada pertanyaan, apa kita bisa? Saya jawab bisa insya Allah. Paling kurang beras dan jagung, gula menuju," ucapnya.