NTV Business Forum 2024: Guru Besar FEB UI Tekankan Pentingnya Etika dan Keberlanjutan dalam Praktik Bisnis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Des 2024, 17:13
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Prof. Dr. Cynthia Afriani/Ist Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Prof. Dr. Cynthia Afriani/Ist


Ntvnews.id, Jakarta - Nusantara TV (NTV) menyelenggarakan NTV Business Forum 2024 di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 4 Desember 2024.

Acara ini merupakan diskusi bersama para eksekutif perusahaan, akademisi, dan regulator terkait pengembangan dunia bisnis dan industri dalam negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Prof. Dr. Cynthia Afriani menekankan pentingnya perilaku beretika dan keberlanjutan sebagai landasan dalam menjalankan perusahaan.

Menurutnya, perusahaan tidak hanya mengacu pada transparansi, akuntabilitas. Tetapi juga pada penerapan etika dan tanggung jawab jangka panjang terhadap masyarakat dan lingkungan.

Baca juga: Prabowo Ingin Pemerintahan Bersih dan Korupsi Hilang: Saya Ditertawakan, Diejek

"Sering kali perusahaan ini hanya mengacu kepada tujuan profit jangka pendek tapi dia tidak melihat dampaknya terhadap people dan planet," ujar Afriani dalam paparannya.

Afriani menyoroti bahwa perusahaan sering kali mengabaikan prinsip keberlanjutan, meskipun telah ada regulasi seperti POJK Nomor 51/2017 yang mewajibkan perusahaan untuk memperhatikan aspek keberlanjutan.

Menurutnya banyak perusahaan yang hanya fokus pada keuntungan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan, sebuah kondisi yang semakin mengarah pada praktik greenwashing.

Greenwashing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan perusahaan yang memberikan klaim atau kesan bahwa mereka ramah lingkungan atau berkelanjutan.

Baca juga: Apple Mau Investasi USD 1 Miliar Demi Bisa Jual Iphone 16 di RI, Ini Kata Wamenperin

"Saat ini yang sulit dari perusahaan itu sering kali mereka hanya mencapai profit tapi tidak berperilaku beretika," ungkapnya.

Afriani pun memberi contoh Volkswagen, yang mengklaim bahwa kendaraan mereka rendah emisi, padahal kenyataannya tidak sesuai dengan yang dipromosikan.

"Dengan kasus Volkswagen yang mengklaim bahwa kendaraannya itu rendah emisi dan ternyata apa yang dibayar oleh konsumen tidak ada pada produk yang mereka beli. Nah ini yang perilaku beretika ini yang saya khawatirkan adalah mengenai greenwashing," jelasnya.

Untuk itu, ia mengingatkan bahwa perusahaan harus berhati-hati dalam mengelola klaim mereka terkait keberlanjutan.

x|close