Gebrakan Baru Bos Garuda Indonesia: Mau Tambah 20 Pesawat Tahun Depan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Des 2024, 12:35
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Wamildan Tsani Panjaitan berencana menambah 15 sampai 20 armada pesawat pada tahun depan (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono). Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Wamildan Tsani Panjaitan berencana menambah 15 sampai 20 armada pesawat pada tahun depan (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Wamildan Tsani Panjaitan berencana menambah 15 sampai 20 armada pesawat pada tahun depan atau 2025.

"Target kami nanti di tahun 2025 kita akan menambah pesawat lagi 15-20 pesawat lagi," ucap Wamildan di Jakarta, Jumat 6 Desember 2024.

Lanjut kata Wamildan, untuk menambah armada pesawat membutuhkan kerjasama, komunikasi dan koordinasi dengan kementerian terkait di seperti Kementerian BUMN.

Pasalnya ia menyebut Garuda Indonesia saat ini perlu melakukan penambahan jumlah pesawat.

Baca juga: Erick Thohir: Orang Indonesia Suka Beli Tiket Pesawat Dadakan, Bikin Harga Mahal

"Kita memang perlu untuk penambahan jumlah pesawat dan kami sampaikan kabar gembira bahwa di Garuda Indonesia nanti satu pesawat sudah datang di mana saat ini sedang dalam proses painting dan juga refurbishment interior pesawat," ungkapnya.

Adapun nanti di akhir bulan ini juga datang satu pesawat lagi dan dua pesawat pada Januari tahun depan.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohirmenyampaikan pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan Produsen pesawat asal Amerika Serikat Boeing terkait penambahan jumlah pesawat bagi maskapai BUMN seperti Garuda Indonesia.

Menurutnya saat ini Indonesia mengalami kekurangan pesawat dari idealnya 700 pesawat, setelah pandemi COVID-19 hanya ada 390 armada.

Baca juga: Erick Thohir Jajaki Kerja Sama dengan Boeing Terkait Penambahan Pesawat di RI

"Kami ingin sekali bekerja sama Boeing, karena kita kurang jumlah pesawatnya, kita itu mandatori harusnya punya 700 pesawat, tapi hari ini Indonesia pasca covid hanya 390 pesawat," ucap Erick di Jakarta, Kamis 5 Desember 2024.

Selain itu, untuk menambah jumlah armada pesawat tersebut pihaknya membuka kerja sama dengan para produsen pesawat global seperti Airbus, Boeing, produsen pesawat dari Rusia ataupun COMAC China.

x|close