Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Wamildan Tsani Panjaitan menyampaikan Garuda Indonesia Group mengoperasikan 93 pesawat untuk rute penerbangan domestik pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Wamildan menjelaskan Garuda Indonesia menyiapkan total 58 armada pesawat, sementara PT Citilink Indonesia menyiapkan 35 armada pesawat.
"Untuk armada Garuda Indonesia menyiapkan 58 pesawat terdiri dari 39 Boeing 737 NG, kemudian 12 Airbus 330 dan 7 Boeing 777," ucap Wamildan di Jakarta, 6 Desember 2024.
"Sedangkan untuk Citilink, di sini kami dapat informasi paling update bahwa disiapkan 35 armada yang terdiri dari 32 Airbus 320 dan 3 pesawat ATR," sambungnya.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Wamildan Tsani Panjaitan berencana menambah 15 sampai 20 armada pesawat pada tahun depan (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).
Baca juga: Gebrakan Baru Bos Garuda Indonesia: Mau Tambah 20 Pesawat Tahun Depan
Untuk memenuhi permintaan penumpang, Garuda Indonesia mengungkapkan adanya peningkatan jumlah penumpang yang signifikan pada Nataru tahun 2024.
Wamildan memperkirakan akan ada kenaikan sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Namun, jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, jumlah penumpang diperkirakan masih berada di angka 66 persen.
Lebih lanjut, ia memprediksi puncak arus liburan diprediksi akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2024 dan 5 Januari 2025.
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat 10 persen untuk penerbangan dalam negeri selama periode Natal Nataru.
Baca juga: Erick Thohir: Orang Indonesia Suka Beli Tiket Pesawat Dadakan, Bikin Harga Mahal
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elba Damhuri menyampaikan, kebijakan terkait penurunan tarif pesawat angkutan udara merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi beban harga tiket pada seluruh bandara di Indonesia.
"Kemarin, Presiden Prabowo mengadakan ratas (rapat terbatas) dengan Menteri Perhubungan dan sejumlah Menteri di Istana Merdeka untuk membahas penurunan harga tiket pesawat selama masa Nataru," ujar Elba, Rabu, 27 November 2024.
"Hasilnya, Pemerintah sepakat menurunkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik sebesar 10 persen saat Nataru, di seluruh bandara di Indonesia," sambungnya.
Elba menjelaskan untuk mengakomodasi penurunan tiket tanpa pengurangan PPN diperlukan peran Maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina dan Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U dan avtur di beberapa bandara.