Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memastikan bahwa kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hal tersebut menyusul kejadian Pertamax yang diduga menjadi penyebab kerusakan sejumlah mobil di kawasan Cibinong, Jawa Barat yang belakangan viral di sosial media.
Sumon menyebut, pihaknya langsung mengerahkan tim ke lapangan untuk melakukan pengecekan ke bengkel di kawasan Cibinong.
Kemudian pihaknya mengandeng LAPI ITB dan Lemigas untuk mengambil sampel Pertamax tersebut.
"Memang setelah diambil uji dan dicek oleh lembaga yang terakreditasi tersebut, kualitas Pertamax itu sudah sesuai dengan standar dan layak untuk diperjualbelikan," ucap Simon dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Senin, 9 Desember 2024.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri/Ist
Baca juga: Pertamina Pastikan Pertamax Tak Sebabkan Kerusakan Mobil: Telah Diuji Lemigas dan LAPI ITB
Lanjut kata Simon, dengan kejadian tersebut membuat pihaknya terus berupaya memperbaiki diri dan menghasilkan produk yang berkualitas bagi masyarakat.
"Dari hasil uji sudah sesuai standar, namun kembali lagi tidak membuat kami berpuas diri. Tapi sebagai bahan masukan dari kami untuk terus bekerja untuk menghasilkan produk-produk yang baik unttuk diedarkan di masyarakat," jelas Simon.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa produk Pertamax telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan,
Fadjar menyebut sampel endapan dari kendaraan yang mengalami masalah sudah diperiksa oleh Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB.
Hasilnya menunjukkan bahwa kerusakan pada kendaraan tersebut bukan disebabkan oleh bahan bakar Pertamax.
Tidak hanya itu, uji lanjutan juga dilakukan oleh Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM di berbagai SPBU di kawasan Cibinong.
Hasil uji tersebut juga menegaskan bahwa Pertamax memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan dan aman digunakan.
Baca juga: Bos Pertamina Buka Suara Soal Ojol Masuk Kriteria Penerima BBM Subsidi
"Sampel endapan dari kendaraan yang bermasalah sudah dicek oleh Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB dan dinyatakan bahwa penyebab rusaknya kendaraan bukan dari BBM Pertamax,” ucap Fadjar di Jakarta, Minggu, 1 Desember 2024.
Bagi konsumen yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut, termasuk terkait layanan atau pengaduan, Pertamina menyediakan layanan call center 135.