Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan sektor pertanian akan menjadi program prioritas pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di 5 tahun mendatang.
Menurutnya, total belanja negara pada 2025 mengalami peningkatan hingga 8,9 persen apabila dibandingkan APBN 2024.
"Pemerintah dan DPR telah menyepakati belanja negara tahun 2025 sebesar Rp 3621,3 Triliun. Hal ini meningkat 8,9 persen dibandingkan APBN 2024," ucap Sri Mulyani dalam keterangannya, Rabu 11 Desember 2024.
"Untuk belanja pemerintah pusat mencapai Rp 2701,4 Triliun yang ditunjukkan untuk mendorong program prioritas pemerintah. Salah satunya bidang ketahanan pangan,” sambungnya.
Baca juga: Prediksi Timnas Indonesia vs Laos di Piala AFF 2024: Berpotensi Pesta Gol!
Menurut Sri Mulyani, program unggulan 2025 yang ditampung APBN antara lain program makanan bergizi gratis (MBG) serta upaya pemerintah dalam menciptakan lumbung pangan nasional baik yang ada di tingkat kabupaten atau kota maupun tingkat desa.
“Arahan bapak presiden mengenai prioritas dan fokus program pemerintah akan terus menjadi pegangan bagi alokasi dan realokasi anggaran kementerian dan lembaga,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan telah mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp139,4 triliun untuk mendukung program swasembada pangan pada 2025.
Dana sebesar itu akan digunakan untuk berbagai program strategis yang dirancang meningkatkan ketahanan pangan nasional serta memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Baca juga: Sri Mulyani: Investasi di KEK Capai Rp205,2 Triliun, Berhasil Serap 132.227 Tenaga Kerja
“Kita perlu menyatukan langkah dan membentuk tim kerja sama yang kuat untuk mencapai tujuan swasembada pangan. Anggaran untuk ketahanan pangan di tahun 2025 cukup besar, yaitu sekitar Rp139,4 triliun, namun akan tersebar di beberapa kementerian dan lembaga,” katanya.
Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan)Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa total pagu anggaran di lingkup kementan pada tahun 2025 sebesar Rp29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran Rp21,47 triliun.
Dari jumlah itu, Rp23,61 triliun akan difokuskan untuk mendukung swasembada pangan.
Mentan mengatakan, program swasmbada yang saat ini tengah berjalan adalah optimasi lahan atau oplah yang masuk pada intensifikasi. Sedangkan cetak sawah baru masuk pada ekstensifikasi.
Pengerjaan cetak sawah dan oplah dilakukan di sejumlah provinsi seperti Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan.
Guna mendukung program ini berjalan baik, pemerintah juga telah membentuk brigade swasembada pangan yang berisi 15 petani milenial untuk mengolah lahan 200 hektare.
Baca juga: Momen Prabowo Kasih Perhatian Sri Mulyani saat Kedinginan di London: Pakai Mantel, Nanti Sakit!
“Kami akan berikan hibah perlengkapan mekanisasi, benih, pupuk sampai pendampingan dengan total anggaran sebesar Rp3 miliar per brigade,” katanya.
Mengani hal ini, Mentan mengatakan pihaknya menargetkan peningkatan produksi pertanian pada tahun 2025, dengan target produksi padi 32,83 juta ton.
“Kami juga mengejar produksi jagung dan komoditas strategis lainya. Kami optimis program swasembada seperti yang tertuang pada visi besar Bapak Presiden dapat kami wujudkan dalam waktu cepat,” jelasnya.