Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan percepatan hilirisasi akan memiliki peran penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Tidak akan mungkin pertumbuhan ekonomi kita meningkat kalau tanpa ada trigger-nya, dan trigger-nya itu adalah investasi. Investasinya di apa? Di hilirisasi," ucap Bahlil dalam keterangannya, Kamis 12 Desember 2024.
Lanjut kata Bahlil, tantangan sektor energi di Indonesia terutama terkait dengan lifting minyak nasional yang saat ini berada di angka 600 ribu barel per hari.
Menurutnya jumlah tersebut masih jauh di bawah kebutuhan nasional yang mencapai 1,6 juta barel per hari.
Baca juga: Megawati Bingung Diundang Bahlil ke HUT Golkar: Kan Dimusuhin Tapi Sekarang Diundang
"Kita mengimpor 1 juta barel per hari. Situasi ini mengganggu neraca perdagangan, devisa, dan neraca pembayaran kita," jelasnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, Bahlil menegaskan hilirisasi bisa menjadi solusi strategis guna mencapai kedaulatan energi nasional.
Kemudian di sektor mineral dan batubara, Bahlil menyoroti pentingnya peningkatan koordinasi antara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap peta jalan hilirisasi 28 komoditas yang telah disusun oleh Kementerian Investasi sebagai upaya strategis untuk mendukung pertumbuhan sektor tersebut.
Dalam konteks transisi energi, Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan energi baru terbarukan sebagai pengganti energi fosil.
Salah satu langkah konkret yang disampaikan adalah program konversi motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik, yang diharapkan mampu menekan konsumsi bahan bakar minyak. Ia mencatat bahwa jumlah kendaraan bermotor roda dua di Indonesia mencapai 120 juta unit.
"Bayangkan berapa minyak yang kita pakai hanya untuk motor. Ini yang mau kita konversi," tandasnya.