Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama TNI AD berkolaborasi dalam mendukung prioritas nasional di bidang ketahanan pangan, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa percepatan swasembada pangan membutuhkan penguatan sinergi antara Kementan, TNI AD, Kementerian PU, dan lembaga terkait lainnya.
Ia menekankan bahwa TNI AD tidak hanya memberikan pendampingan, tetapi juga terlibat langsung dalam pengawalan program peningkatan produksi padi di lapangan.
"Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan program swasembada berjalan sesuai arahan Presiden, yakni swasembada sesingkat-singkatnya tanpa korupsi dan manipulasi," ujar Mentan Amran dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan bersama TNI AD yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis 12 Desember 2024.
Baca juga: Kementan Gandeng PTPN Optimalkan Lahan Perkebunan untuk Tumpang Sari Padi Gogo
Lebih lanjut, Mentan Amran menjelaskan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah awal percepatan swasembada pangan.
"Hari ini kami menandatangani komitmen untuk mencapai swasembada pangan secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden. Semua komponen sudah siap. Pupuk telah tersedia dari Aceh hingga Merauke, dan alat mesin pertanian (alsintan) akan mulai dikirim pada Januari 2025," jelasnya.
Pemerintah juga telah meningkatkan anggaran Kementan dari Rp6,9 triliun menjadi Rp29 triliun untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan.
Sebanyak Rp12 triliun dialokasikan untuk perbaikan sistem irigasi primer, sekunder, dan tersier melalui skema swakelola.
"Perbaikan saluran irigasi ini akan memungkinkan peningkatan jumlah panen dari satu kali tanam menjadi tiga kali tanam per tahun," tambahnya.
Selain berfokus pada padi, program swasembada juga mencakup jagung, yang melibatkan Polri, Kementerian Desa, dan lembaga lainnya.
Baca juga: Santri di Nganjuk Dianiaya Teman Sekamar Hingga Pendarahan Otak, Nyaris Kehilangan Nyawa!
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Tandyo Budi Revita, mengapresiasi strategi besar yang dirancang oleh Kementan.
Menurutnya, salah satu langkah utama yang diambil adalah mengoptimalkan sawah yang sudah ada, sehingga dari dua kali tanam dapat ditingkatkan menjadi tiga kali tanam melalui perbaikan sistem irigasi.
“Ini adalah strategi besar untuk mewujudkan swasembada pangan. Salah satu kunci utamanya adalah peningkatan sistem irigasi yang akan mendukung peningkatan produktivitas,” ujar Letjen Tandyo.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan TNI AD dalam ketahanan pangan nasional. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan elemen penting dalam strategi pertahanan negara.
"Ketahanan pangan menjadi prioritas utama di bawah visi besar Presiden yang menekankan kemandirian bangsa, sebagai langkah awal untuk menghadapi berbagai ancaman di masa depan,” ungkapnya.
Wakasad Letjen Tandyo memastikan bahwa TNI AD siap mengawal program ini sesuai instruksi Presiden.
“Kami akan memastikan terwujudnya swasembada pangan dalam waktu singkat demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Langkah besar ini akan membawa Indonesia melesat lebih tinggi di kancah internasional,” ujarnya.