BP Tapera Ungkap Pembiayaan FLPP Capai 199.649 Unit Senilai Rp24,5 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2024, 21:42
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho melakukan keynote speech dalam Dialog Solusi Pendanaan Program 3 Juta Rumah di Jakarta, Senin Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho melakukan keynote speech dalam Dialog Solusi Pendanaan Program 3 Juta Rumah di Jakarta, Senin (Antara (Muhammad Heriyanto))

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menginformasikan bahwa pembiayaan untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang mencakup rumah subsidi, telah mencapai 199.649 unit senilai Rp24,5 triliun hingga 13 Desember 2024.

Capaian ini sudah melebihi target pembiayaan rumah subsidi yang ditetapkan untuk tahun ini, yaitu sebanyak 166.000 unit rumah.

"Saya ingin melaporkan hasil program pembiayaan FLPP hingga 13 Desember 2024, yang mencapai 199.649 unit dengan nilai Rp24,5 triliun," ujar Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, dalam acara "Dialog Solusi Pendanaan Program 3 Juta Rumah" di Jakarta pada Senin, 16 Desember 2024.

Selain itu, Heru juga mengungkapkan bahwa untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sebanyak 33.769 unit rumah dengan nilai Rp4,2 triliun telah menerima fasilitas pembiayaan selama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Menteri Maruarar Sirait Setuju Program Tapera Tidak Perlu Wajib

"Ini merupakan percepatan penyaluran dalam dua bulan terakhir pemerintahan baru melalui penambahan kuota FLPP," tambah Heru.

Heru juga mengungkapkan bahwa BP Tapera telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebanyak 5.792 unit dengan total nilai Rp965 miliar hingga 13 Desember 2024.

Ia menjelaskan bahwa program penyediaan tiga juta rumah per tahun merupakan salah satu prioritas nasional yang mendukung misi Astacita dalam memastikan setiap rakyat memiliki rumah yang layak dan sehat.

"Pendanaan untuk program strategis tiga juta rumah tidak bisa hanya mengandalkan anggaran APBN. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara dana APBN, dana masyarakat, dan sumber dana lainnya sebagai solusi pembiayaan," ujar Heru.

Dalam kesempatan tersebut, Heru juga berharap agar kebijakan baru dalam program FLPP dapat dilaksanakan lebih efisien namun tetap menjaga keterjangkauan bagi MBR.

Baca juga: Ramai Dikritik, 44 Persen Masyarakat Khawatir Akan Transparansi Pengelolaan Dana Tapera

"Kami berharap pihak perbankan dapat memberikan masukan terkait suku bunga KPR FLPP, khususnya jika proporsi pendanaan berubah dari 75:25 menjadi 50:50," kata Heru.

Ia juga menyebutkan bahwa potensi sumber dana lain untuk mendukung pembiayaan perumahan bagi MBR bisa melalui skema dana abadi atau hibah langsung, seperti dana CSR (TJSL) atau dana SWF dari luar negeri.

Heru berharap agar ada masukan dalam penerapan bisnis inti Program Tapera, dengan harapan implementasi dapat dilakukan secara bertahap, dimulai dengan segmen ASN, BUMN, BUMD, dan pekerja mandiri.

(Sumber: Antara)

x|close