Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu dengan Menteri Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman di Kementerian BUMN pada Selasa 17 Desember 2024.
Pertemuan tersebut guna membahas soal penghapusan kredit macet UMKM mengingat sebagian besar kredit macet UMKM ada di Himpunan Bank Negara (Himbara) atau bank BUMN.
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir menegaskan komitmen kementerian BUMN untuk mendukung berbagai inisiatif yang dapat memperkuat sektor UMKM.
"Apalagi Bapak Prabowo sangat amat menekankan bagaimana program UMKM ini benar-benar harus didorong dan harus benar-benar sukses," ucap Erick di Kementerian BUMN.
Baca juga: Respons Santai Gibran Usai Dipecat PDIP: Kami Hormati
Dikesempatan yang sama, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan penghapusan utang UMKM tersebut dilakukan dalam dua tahap.Tahap pertama dilakukan pada Januari 2025, sementara tahap kedua dilakukan setelah Maret.
Program tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Kita akan membagi menjadi dua stage realisasi terhadap penghapusan piutang ini. Stage pertama akan kita realisasikan di bulan Januari yang nanti kita akan juga laporkan ke pak presiden terkait ini. Lalu stage kedua after Maret," ungkap Maman.
Maman menyebut diperkirakan ada 1,09 juta pengusaha UMKM yang kredit macetnya akan dihapus oleh pemerintah.
"Total estimasi jumlah pengusaha-pengusaha ataupun pegiat-pegiat UMKM yang mendapatkan fasilitas penghapusan piutang ini kurang lebih berdasarkan data yang sudah kita review bersama-sama dengan Bank Himbara itu kurang lebih ada sekitar 1.097.000 potensinya," ungkapnya.
Baca juga: Menteri Maman Ungkap 70.000 Pelaku UMKM Tercatat Dapat Penghapusan Utang
Kedua, Maman berencana membuat holding UMKM dalam rangka membangun satu ekosistem rantai pasok antara UMKM dengan industri besar.
"Tentunya ini butuh dukungan dari Kementerian BUMN dalam hal ini beberapa perusahaan-perusahaan BUMN kita yaitu Bank Himbara dalam konteks nanti bantuan pembiayaan ," ungkap Maman.
"Dan tidak menutup kemungkinan juga beberapa perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah bergerak di manufaktur, industri, segala macam bisa menjadi salah satu payung ataupun holding besar untuk bisa mengkonektifkan UMKM kita dengan industri besarnya," tandasnya.