Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara soal kabar terbaru konsolidasi atau merger BUMN Karya.
Erick mengungkapkan penggabungan BUMN karya dari tujuh perusahaan menjadi tiga perusahaan BUMN karya masih menunggu keputusan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.
"Lagi menunggu keputusan dari Menteri PU," ucap Erick di Kementerian BUMN, Selasa 17 Desember 2024.
Kendati demikian, dirinya mendorong agar penggabungan perusahaan-perusahaan BUMN Karya tersebut dapat selesai pada tahun 2025.
Baca juga: Menteri Maman Buka-bukaan Utang 1 Juta UMKM Bakal Dihapus Bank Mulai Januari 2025
"Kalau bisa kita dorong tahun depan bisa tuntas," ungkapnya.
Sebelumnya, Erick Thohir menyebut ada tujuh BUMN Karya akan dikonsolidasi menjadi 3 induk.
Hal tersebut diungkapnya usai bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 15 November 2024.
"Tadi kita sudah bicara bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian kita restrukturisasi," ucap Erick di Kementerian BUMN.
Adapun ketujuh BUMN Karya itu PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya (Persero) menjadi hanya tiga BUMN karya.
Baca juga: Pemain Keturunan Indonesia Ini Bakal Perpanjang Kontrak di AC Milan
Kendati demikian, Erick memastikan perampingan jumlah BUMN karya tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan yang ditargetkan pemerintah.
Konsolidasi ini, lanjut Erick, akan mempercepat dan mendorong efektivitas dalam pelaksanaan program strategis nasional.
"InsyaAllah, kita akan jalankan. Terlebih lagi, sebelumnya kita telah melakukan restrukturisasi. Kami bekerja keras untuk memastikan bahwa BUMN karya ini berada dalam kondisi sehat dan menjalankan efisiensi dengan baik," sambung Erick.