Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 8 Persen pada 2029

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Des 2024, 16:51
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Bappenas Rd Siliwanti (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono). Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Bappenas Rd Siliwanti (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional atau Bappenas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen pada tahun 2029.

Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Bappenas Rd Siliwanti menyampaikan, pihaknya sudah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029.

Dalam dokumen tersebut, salah satu yang diproyeksikan adalah pertumbuhan ekonomi per tahunnya di antaranya pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3 persen pada 2025.

Jumlah tersebut lebih tinggi dari asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2025 sebesar 5,2 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 8 persen di tahun 2029. Dari semula tahun 2025 itu 5,3 persen itu lebih tinggi dari asumsi APBN yang sudah diketok APBN 2025. Sehingga untuk mencapainya tentu diperlukan extra effort," ucap Siliwanti, Rabu 18 Desember 2024.

Baca juga: Mendagri Tito Buka-bukaan Separuh BUMD Merugi karena Ordal, Pengamat: Pengelolaan Harus Lebih Profesional

Baca juga: Airlangga Beberkan Skenario RI Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Lebih lanjut, proyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026 sebesar 6,3 persen, thhun 2027 sebesar 7,5 persen, tahun 2028 sebesar 7,7 persen pada 2028 dan tahun 2029 sebesar 8 persen.

Bappenas juga memproyeksikan pendapatan nasional bruto mencapai US$7.920 per kapita pada 2029 atau tumbuh dari US$5.000 per kapita pada 2024.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan target pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen pada 2029  bukahlah hal mustahil.

"Target tersebut bukan hal mustahil mengingat Indonesia pernah mencapai rata-rata pertumbuhan 7,3 persen pada periode 1986-1997, bahkan 8,2 persen di 1995," ucap Airlangga dalam Rapimnas Kadin 2024, Minggu 1 Desember 2024.

"Selain itu, Indonesia termasuk negara yang berhasil pasca Covid-19 yang bisa menjaga prudensial makroekonomi, dan di samping itu juga menekan angka kemiskinan serta meningkatkan tingkat kebekerjaan,” sambungnya.

x|close