Ntvnews.id, Jakarta - Baru-baru ini, seorang astronom asal Jepang mengungkapkan penemuan tentang objek misterius yang sedang menghujani Bulan. Salah satu kemungkinan objek tersebut berhubungan dengan hujan meteor Geminid. Fenomena ini ditemukan oleh astronom sekaligus kurator Museum Kota Hiratsuka, Daichi Fujii, yang berhasil menangkap gambar tersebut pada 8 Desember 2024.
"Meteor terang dan bola api muncul setiap hari, tetapi kilatan cahaya Bulan juga terekam satu per satu," kata Fujii dalam akun X-nya.
Fujii menjelaskan bahwa ia menemukan cahaya Bulan saat merekam dengan kamera 360 fps. Temuan ini kemudian dikonfirmasi dengan penggunaan beberapa teleskop lainnya.
Baca Juga: "Namun, karena meteor sporadis lebih banyak terdeteksi dalam pengamatan darat, meteor sporadis juga bisa menjadi kemungkinan," tambahnya. ?????1??????????????2024?12?8?22?34?35??????360fps????(?????)??????????????????????????????????????????????????????? pic.twitter.com/iHUq9EuXQg
Beberapa pakar berusaha mengidentifikasi objek yang tertangkap gambar tersebut. Robert Lunsford dari American Meteor Society mengatakan bahwa kemungkinan besar objek itu adalah meteor Geminid atau meteor sporadis.
"Melihat posisi radian, kemungkinan besar kilatan cahaya tersebut terkait dengan hujan meteor Geminid," jelas Lunsford kepada EarthSky, yang dikutip dari IFL Science., Selasa, 24 Desember 2024.
"Namun, karena meteor sporadis lebih banyak terdeteksi dalam pengamatan darat, meteor sporadis juga bisa menjadi kemungkinan," tambahnya.
?????1??????????????2024?12?8?22?34?35??????360fps????(?????)??????????????????????????????????????????????????????? pic.twitter.com/iHUq9EuXQg
— ???? (@dfuji1) December 8, 2024
Sementara itu, Serena Whitfield dalam blog NASA menjelaskan bahwa puing-puing yang menyebabkan hujan meteor Geminid berasal dari asteroid bernama 3200 Phaethon. Setelah ditemukan pada 1983, astronom menyadari bahwa orbit asteroid ini sangat mirip dengan jalur Geminid.
"Ini menunjukkan bahwa Phaethon adalah sumber dari hujan meteor tahunan. Meskipun sebagian besar hujan meteor berasal dari komet, Phaethon diklasifikasikan sebagai asteroid dekat Bumi, bukan komet," kata Whitfield.