Target Cadangan Beras Pemerintah Dinaikan Jadi 2,5 Juta Ton

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Des 2024, 04:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kemenko Bidang Pangan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kemenko Bidang Pangan (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah akan mempersiapkan cadangan beras melalui Perum Bulog sebesar 2,5 juta ton. Langkah ini merupakan bagian dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan.

"Itu yang sudah kami putuskan tadi, antara lain beras, kalau sekarang stok kita 2 juta, kita rencanakan nanti akan kami bawa ke ratas dengan Bapak Presiden sekurang-kurangnya 2,5 juta cadangan beras kita," ungkap Zulhas di Graha Mandiri, Jakarta, Senin, 23 Desember 2024.

Zulkifli menambahkan bahwa jika cadangan beras mencapai 2,5 juta ton, hal ini menunjukkan daya serap petani yang kuat dan mampu meningkatkan kepercayaan publik.

Baca Juga: 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sejalan dengan program swasembada pangan yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo untuk meningkatkan produksi beras.

Baca Juga: Kementan Gandeng TNI AD Kawal Program Swasembada Pangan di 12 Provinsi" >Rakortas Pangan, Menko Zulhas Sebut Bakal Tambah Cadangan Beras Hingga Jagung Tahun 2025

"Kalau sudah 2,5 juta kan artinya serapan dari petani kuat, kemudian publik confident karena stok Bulognya besar," jelasnya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sejalan dengan program swasembada pangan yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo untuk meningkatkan produksi beras.

Baca Juga: Kementan Gandeng TNI AD Kawal Program Swasembada Pangan di 12 Provinsi

"Pak Prabowo dorong terus produksi. Kalau produksi gak ada yang serap kan bahaya, nanti petaninya gak mau nanam lagi. Jadi logikanya produksi harus ada yang serap. Nah berapa persen yang diserap oleh Bulog, nah itu tadi CPP tadi, cadangan pangan pemerintah," paparnya.

Mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk penyerapan Bulog, Arief menjelaskan bahwa keputusan akan dibuat dalam rapat terbatas.

"(Anggaran) Belum kan ini mau diajukan ke ratas. Jadi ini kan rakortas ini, sebelum kita mengajukan ke Pak Presiden. Jadi kita ini harus siapin betul, sebelum bulan Februari akhir, Maret kita akan panen raya kan," tutupnya.

x|close