IHSG Dibuka Hijau, Rupiah Melemah di Rp16.230 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jan 2025, 10:22
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi 3 Januari 2025 bergerak menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 16,91 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.180,11.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,28 poin atau 0,27 persen ke posisi 839,49.

"Ada sedikit kabar kurang menggembirakan, di mana Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 1,57 persen year on year (yoy) pada 2024. Inflasi tahunan ini merupakan inflasi terendah sepanjang masa," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Dari dalam negeri, pemerintah akhirnya mengumumkan penetapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen hanya untuk barang mewah dan untuk barang sehari-hari yang menjadi kebutuhan masyarakat umum dipastikan tidak terdampak PPN 12 persen.

Baca juga: Sumanto Buat Konten Mukbang di Medsos Pribadi, Netizen Langsung Heboh

Sementara itu, aktivitas manufaktur Indonesia akhirnya bangkit setelah lima bulan terpuruk.

Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global menunjukkan PMI manufaktur Indonesia ada di 51,2 pada Desember 2024, yang memastikan PMI Indonesia kembali ke jalur ekspansif setelah terkontraksi selama lima bulan. Angka PMI ini juga menjadi yang tertinggi sejak tujuh bulan terakhir.

Namun demikian, sepanjang pekan ini, pasar diperdagangkan lebih singkat karena libur, sehingga tidak banyak data ekonomi yang dirilis.

Laporan pada Kamis (02/01) menunjukkan bahwa jumlah klaim pengangguran, baik awal maupun lanjutan, turun dibandingkan pekan sebelumnya.

Bursa ekuitas Eropa mengawali sesi perdagangan pertama 2025 dengan catatan positif, didukung kinerja yang kuat di sektor energi.

Sementara itu, bursa saham AS Wallstreet mengalami penurunan pada Kamis (03/01) dalam sesi perdagangan pertama tahun baru yang penuh gejolak, melanjutkan tren negatif dari akhir 2024 ke Januari 2024.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Anda Tidak Perlu Membeli Ponsel Lipat

Adapun, aksi penembakan di New Orleans memperburuk selera investor di AS, dimana aksi sell off di bursa AS sudah terjadi untuk hari kelima berturut-turut.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 151,95 poin atau 0,36 persen menjadi 42.392,27, indeks S&P 500 melemah 0,22 persen menjadi 5.868,55, indeks Nasdaq Composite turun 0,16 persen ke posisi 19.280,79

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 386,62 poin atau 0,00 persen ke level 39.894,54, indeks Shanghai melemah 11,64 poin atau 0,36 persen ke posisi 3.250,92, indeks Kuala Lumpur melemah 0,68 poin atau 0,04 persen ke posisi 1.632,19, dan indeks Straits Times menguat 1,76 poin atau 0,05 persen ke 3.802,57.

Bergeser ke nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS, ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (3/1) melemah 32 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.230 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.198 per dolar AS.

x|close