Zulhas Buka-bukaan Bansos Pangan Tak Diberikan Maret 2025, Ini Alasannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jan 2025, 18:00
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan buka suara soal minta tambahan anggaran jadi Rp550 miliar dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono). Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan buka suara soal minta tambahan anggaran jadi Rp550 miliar dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas menyampaikan pemerintah tidak akan menggelontorkan bantuan pangan beras kemasan 10 kg maupun program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada Maret 2025 atau saat Lebaran.

Zulhas menyebut hal tersebut bantuan tersebut dihentikan lantaran sedang masa puncak panen.

"Puncak panen nanti Maret-April, agak maju sedikit. Jadi Maret-April enggak mungkin kita ada SPHP maupun bantuan pangan," ucap Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Senin 6 Januari 2025.

Lebih lanjut, Zulhas menyebut pemerintah akan memperpanjang bantuan pangan beras kemasan 10 kg selama 6 bulan.

Baca juga:  Zulhas klaim Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis, Tapi Tak Setiap Hari

Ada pun semula bansos beras ini akan diberlakukan selama dua bulan yaitu, Januari dan Februari 2025. Masing-masing per bulan digelontorkan Bulog sebesar 160 ribu ton.

"Bantuaan pangan itu nanti 160 ribu ton per bulan yang sudah diputuskan Januari-Februari waktunya," ucap Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Senin 6 Januari 2025.

"Tapi sudah diputuskan ratas ditambah 4 bula lagi, jadi 6 bulan," sambungnya.

Kendati demikian, Zulhas belum menjelaskan secara rinci kapan waktu pembagian bansos beras 4 bulan tambahan tersebut kepada masyarakat.

Menurutnya pemerintah saat ini masih melakukan pembahasan secara intensif agar penyaluran bansos tidak mengganggu keseimbangan harga. Sehingga perlu dilakukan rapat untuk melihat kondisi panen nanti.

Baca juga: Inflasi RI Desember 2024 Terkendali di Angka 1,57 persen

"Yang 4 bulannya kapan, nanti tunggu putusan Ratas. Tunggu, karena kita tidak ingin lagi panen ada SPHP, ada pembagian beras, nanti mengganggu harga," jelasnya.

Adapun pemerintah memprediksi produksi beras tahun ini akan mencapai 32,8 juta ton.

Menurutnya angka ini meningkat bandingkan dengan jumlah produksi tahun lalu yang hanya mencapai 30,34 juta ton.

x|close