IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Naik Tipis ke Rp16.213 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jan 2025, 10:17
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
IHSG (Antara) IHSG (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 10 Januari 2025 diperkirakan bergerak variatif seiring pelaku pasar merespons negatif hasil risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 12,31 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.076,90.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,12 poin atau 0,14 persen ke posisi 822,51.

"IHSG hari ini (10/1) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.020 sampai 7.130," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

Baca juga: Foto-foto Rumah Mewah Artis Hollywood di LA Sebelum dan Sesudah Hangus Terbakar

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon negatif hasil risalah FOMC The Fed yang memberikan sinyal suku bunga tinggi akan berlangsung lebih lama.

Respon itu juga tercermin dari kenaikan lanjutan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AD).

Di sisi lain, konsumsi domestik mengalami kenaikan yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2024 berada di level 127,7, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 125,9, tingginya daya beli terjadi secara historis dalam momentum libur Nataru.

Dari mancanegara, harga komoditas minyak mentah WTI kontrak Februari 2025 secara year to date (ytd) menguat 2,23 persen ke level 73,32 dolar AS per barel, seiring dengan potensi gangguan pasokan di tengah meningkatnya permintaan.

Baca juga: Ngeri, Seorang Turis Tewas Usai Terjatuh dari Paralayang

Persediaan minyak mentah AS (WTI) mengalami penurunan dalam tujuh pekan beruntun hingga 3 Januari 2025.

Pelaku pasar juga mencermati data tenaga kerja, seperti non farm payroll dan unemployment rate yang akan rilis akhir pekan ini.

Di sisi lain, inflasi di China pada Desember 2024 secara tumbuh 0,1 persen year on year (yoy) atau tumbuh lebih lambat dari bulan sebelumnya sebesar 2 persen (yoy), secara bulanan, inflasi juga tercatat stagnan.

Bursa saham AS atau Wall Street libur dalam rangka penghormatan wafatnya Presiden ke-38 AS, Jimmy Carter, penutupan ini melanjutkan tradisi lama Wall Street dalam masa berkabung untuk para pemimpin negara AS.

Baca juga: Harga Bahan Pokok Jumat 10 Januari 2025, Cabai Rawit Merah Turun Rp66.690 per Kg

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 224,91 poin atau 0,56 persen ke level 39.858,39, indeks Shanghai menguat 7,63 poin atau 0,24 persen ke posisi 3.222,01, indeks Kuala Lumpur melemah 0,78 poin atau 0,05 persen ke posisi 1.629,01, dan indeks Straits Times melemah 14,13 poin atau 0,37 persen ke 3.842,30.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (10/1) menguat 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.213 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.217 per dolar AS.

x|close